Puisi: Pasar Ikan (Karya Bahrum Rangkuti)

Puisi "Pasar Ikan" karya Bahrum Rangkuti merupakan gambaran indah tentang suasana senja di sebuah pasar ikan yang hidup dan penuh warna.
Pasar Ikan

Senja sepoi melingkung Pasar Ikan, sinar lembut
membuai tebaran kolam. Di sepanjang pantai dan pematang
lena mengapung jung, tongkang, sekonar dan lancang
kuning, letih pulang dari laut

Dan di ujung pandang mata kemilau langit Tanjung
di mana kapal dan gudang berpaut
murni alam antero, pudar melengkung
ke gaib langit dan laut

Dan nun di kapal Mangkasar
anak laut bernyanyi bermain gitar
lagu langit dan laut: pantai Paso, malam pualam...

Kumandang mendengung, hilang mengalun dalam getar
dan aku mengayuh biduk: terbang burung camar
dipeluk langit. Dan mentari mulai terbenam...

Sumber: Gema Suasana (1948)

Catatan Admin:
Dari segi bentuk, puisi "Pasar Ikan" adalah salah satu puisi soneta. Puisi ini menggunakan rima yang beragam setiap baitnya: A-B-A-B, A-B-A-B, A-A-B, A-A-B.

Analisis Puisi:

Puisi "Pasar Ikan" karya Bahrum Rangkuti merupakan gambaran indah tentang suasana senja di sebuah pasar ikan yang hidup dan penuh warna. Dengan latar belakang aktivitas nelayan yang pulang dari laut, puisi ini menggambarkan kehidupan sehari-hari di sekitar pasar ikan dengan menggunakan bahasa yang indah dan imaji yang kuat.

Tema

  1. Keindahan Alam: Puisi ini menggambarkan keindahan alam di sekitar pasar ikan, seperti sinar senja yang melingkungi kolam-kolam ikan, pemandangan langit yang mempesona, dan kegiatan anak laut yang riang.
  2. Kehidupan Nelayan: Bahrum Rangkuti menyoroti kehidupan nelayan yang keras namun penuh warna di pasar ikan. Mereka terlihat pulang dari laut dengan perahunya, letih namun penuh semangat.
  3. Keterhubungan Manusia dengan Alam: Puisi ini juga menunjukkan keterhubungan erat antara manusia dan alam, di mana kegiatan nelayan terjadi sejalan dengan ritme alam, seperti terbenamnya mentari saat mereka kembali ke daratan.

Gaya Bahasa

  1. Imaji: Bahrum Rangkuti menggunakan gambaran-gambaran yang kuat untuk menggambarkan suasana pasar ikan dan alam di sekitarnya, seperti "sinar lembut membai tebaran kolam" dan "lagu langit dan laut: pantai Paso, malam pualam", yang memberikan kesan visual yang jelas kepada pembaca.
  2. Personifikasi: Penggunaan personifikasi dalam baris seperti "lena mengapung jung, tongkang, sekonar, dan lancang" memberikan kesan bahwa kapal-kapal itu memiliki kehidupan sendiri dan menguatkan citra kesibukan pasar ikan.
  3. Metafora: Puisi ini menggunakan metafora seperti "terbang burung camar dipeluk langit" untuk menggambarkan kebebasan dan keindahan alam yang melingkupi pasar ikan.

Makna dan Interpretasi

Puisi "Pasar Ikan" menawarkan sebuah pandangan tentang kehidupan nelayan dan keindahan alam di sekitar pasar ikan. Melalui gambaran-gambaran yang indah, Bahrum Rangkuti mengajak pembaca untuk merenungkan hubungan manusia dengan alam dan keindahan yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan menggabungkan keindahan alam dan kehidupan nelayan, "Puisi Pasar Ikan" karya Bahrum Rangkuti berhasil menciptakan gambaran yang hidup dan indah tentang suasana pasar ikan. Puisi ini mengajak pembaca untuk menikmati keindahan alam dan merenungkan tentang keterhubungan manusia dengan alam di sekitarnya.

Bahrum Rangkuti
Puisi: Pasar Ikan
Karya: Bahrum Rangkuti

Biodata Bahrum Rangkuti:
  • Bahrum Rangkuti lahir pada tanggal 7 Agustus 1919 di Galang, Deli Serdang, Sumatra Utara.
  • Bahrum Rangkuti meninggal dunia pada tanggal 13 Agustus 1977 di Jakarta.
  • Bahrum Rangkuti adalah salah satu Sastrawan Angkatan '45.
© Sepenuhnya. All rights reserved.