Puisi: Perempuan dengan Jas Hujan Berwarna Ungu (Karya Alex R. Nainggolan)

Puisi "Perempuan dengan Jas Hujan Berwarna Ungu" karya Alex R. Nainggolan mengeksplorasi tema kesendirian, hujan, dan perubahan dalam kehidupan ...
Perempuan dengan Jas Hujan Berwarna Ungu

hanya bekas hujan, begitu lembab. rambutmu masih kering. hujan hanya menyeka pori wajah. dan kota memutar cahaya, jatuh di silau retinamu. seperti menyilangkan rambu asing. marka jalan yang berembun. dan kita mati gaya menafsirkan cinta. tapi begitu banyak kisah yang enggan kausimak. meskipun remah bibirmu mengitung langkah hari dari setiap kalender yang berganti.

dan kita melupakan setiap fragmen. sejumlah pertanyaan yang mendadak beku. di dirimu.

2017

Analisis Puisi:

Puisi "Perempuan dengan Jas Hujan Berwarna Ungu" karya Alex R. Nainggolan mengeksplorasi tema kesendirian, hujan, dan perubahan dalam kehidupan seorang perempuan.

Simbolisme Jas Hujan Ungu: Jas hujan ungu dapat diinterpretasikan sebagai simbol dari keunikan dan identitas seorang perempuan. Warna ungu sering kali dikaitkan dengan spiritualitas, kebijaksanaan, dan keanggunan. Dalam konteks puisi ini, jas hujan ungu mungkin mewakili karakteristik atau kepribadian yang unik dan kuat yang dimiliki oleh perempuan yang digambarkan.

Hujan sebagai Metafora Kehidupan: Hujan dalam puisi ini dapat diinterpretasikan sebagai metafora untuk tantangan dan kesedihan dalam kehidupan. Meskipun hujan menyebabkan lembab, perempuan tersebut tetap kering, mungkin menunjukkan keteguhan dan ketabahan hatinya dalam menghadapi badai kehidupan. Hujan juga dapat mewakili perubahan dan pembersihan, yang dapat mempengaruhi perempuan tersebut secara emosional.

Kesendirian dan Keterasingan: Puisi ini menyoroti tema kesendirian dan keterasingan. Meskipun di tengah hujan, perempuan tersebut tetap sendirian dan merasa terpisah dari dunia sekitarnya. Penggunaan bahasa "kita mati gaya menafsirkan cinta" mungkin menggambarkan kekosongan emosional atau ketidaksepakatan dalam hubungan.

Pemikiran yang Terbeku: Puisi ini menggambarkan pemikiran perempuan yang terbeku atau terhenti. "Sejumlah pertanyaan yang mendadak beku. Di dirimu" menunjukkan bahwa perempuan tersebut mungkin sedang menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang sulit atau dilema dalam hidupnya, yang membuatnya merasa terjebak atau terhenti dalam pemikirannya.

Puisi "Perempuan dengan Jas Hujan Berwarna Ungu" karya Alex R. Nainggolan adalah sebuah puisi yang menyoroti tema kesendirian, hujan, dan perubahan dalam kehidupan seorang perempuan. Dengan penggunaan gambaran yang kuat dan metafora yang kaya, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang kompleksitas emosi dan pengalaman manusia dalam menghadapi badai kehidupan.

Puisi
Puisi: Perempuan dengan Jas Hujan Berwarna Ungu
Karya: Alex R. Nainggolan
© Sepenuhnya. All rights reserved.