Puisi: Putri Lima Tahun (Karya Alex R. Nainggolan) Putri Lima Tahun - syifa sudahlah putri kecilku, matikan televisi jangan biarkan harimu bubar dengan sinetron seharusnya engkau b…
Puisi: Sebuah Kota (Karya Alex R. Nainggolan) Sebuah Kota (1) sebuah kota, kauberikan aku sepotong riwayat fragmen yang lama kaukerat juga bungkusan masalah yang merebut mimpi malam seb…
Puisi: Lidah Pelayaran (Karya Alex R. Nainggolan) Lidah Pelayaran menjengukmu adalah mencecap getah pelayaran sebab bukan cuma kamu sendiri yang sedang sakit dan acapkali ada yang b…
Puisi: Pukul Dua Pagi (Karya Alex R. Nainggolan) Pukul Dua Pagi terjaga dari mimpi yang hadir cuma puisi melintas dalam kerejap terasa basi dan tubuhku berkeringat meriang dalam lar…
Puisi: Rumah Perempuan (Karya Alex R. Nainggolan) Rumah Perempuan - rina perempuan itu setia menunggu di rumah hingga suami tiba pulang dengan lelah dihantam genangan malam di…
Puisi: Ujung Berung (Karya Alex R. Nainggolan) Ujung Berung Suara air jatuh Langkah runtuh Bukit-bukit menyimpan sakit Selembar angin Tersimpan di badan Bandung di kejauha…
Puisi: Istri (Karya Alex R. Nainggolan) Istri (1) ia memasukkanku ke dalam kamar ranjang yang hangat dan secangkir kopi di meja depan "selalu aku ingin menggambar huj…
Puisi: Bali (Karya Alex R. Nainggolan) Bali bali adalah darah pura yang menahan sakit sepanjang hari orang-orang yang mati orang-orang yang pergi bali adalah janji pada…
Puisi: Semacam Doa (Karya Alex R. Nainggolan) Semacam Doa genapkanlah janji kami untuk bersama sampai tua nanti genapkanlah umur kami agar bisa berbenah menyimpan kenangan canda ri…
Puisi: Di Sudut Bandara (Karya Alex R. Nainggolan) Di Sudut Bandara di sudut bandara, senyummu rekah kelak pesawat akan memutir turbin dan aku kembali padamu setelah pemberangkatan…
Puisi: Letak Cuaca (Karya Alex R. Nainggolan) Letak Cuaca Semisal di musim hujan ini jaket yang kerap kau pakai tiba-tiba kuyup pada jalan yang mana tempat singgah? sementara tak per…