Perkutut
Sedan tangis yang turun ke hati
Ada burung perkutut bersuara suatu pagi
Terdengarkah itu dari sangkar tergantung —
Aku pernah dengar kakek bercerita
Nenek menyambung antara batuk
Wasiat hampir janda
Itu perkutut yang nyaring mengisi pagi
Bahagia dalam tangis yang ditunggu
Aku bocah dulu dan merujit di punggung kakek
Dilipur di bawah sangkar sendiri
O, diamlah menangis, bagusku
Diamlah menangis, lihat matahari muda
Alam cerah akan dinyanyikan perkutut
Sepanjang cahaya sepanjang waktu
Mesra dalam kesepian bening
Aku diam, sedan kecil penghabisan
Matahari memang cerah
Perkutut kembali bersuara
Lebih nyaring lebih bening.
Puisi: Perkutut
Karya: Sugiarta Sriwibawa
Catatan:
- Sugiarta Sriwibawa lahir di Surakarta, pada tanggal 31 Maret 1932.
Baca juga: Puisi Kecewa Karena Sikapmu