Puisi: Dan Bermimpi Kembali (Karya Leon Agusta)

Puisi "Dari Bermimpi Kembali" menggambarkan sebuah perjalanan melalui hidup dengan segala ketidakpastian, tantangan, dan keindahan.
Dan Bermimpi Kembali


Sungguh sayang, kau bilang
tak berani lagi bermimpi
melihat pantai, menghitung bintang-bintang
sambil berkejaran dengan ombak
Tak berani lagi
Kiraku kau terlalu lama
Diayunkan ketakutan dan kebimbangan
membaca gerak terjangan
di atas peta benua
curiga pada cinta liar seribu tangga nada

kita harus berani bermimpi
hidup pun butuh harapan

tujuan kita bukan suatu tempat
tapi menikmati pesona pengembaraan

perpisahan menunggu di ujung jalan
sebelum pertemuan buka rahasia
selepas tikungan kau 'kan jadi berani
dan kembali bermimpi 

perpisahan bikin kita bisa tahan
dalam kisah mungkin jadi abadi

West Burlington
Iowa, 1998

Sumber: Gendang Pengembara (2012)

Analisis Puisi:
Puisi "Dan Bermimpi Kembali" karya Leon Agusta merangkum tema-tema universal seperti harapan, keberanian, dan perjalanan hidup.

Ketakutan dan Kebimbangan: Puisi dimulai dengan ungkapan ketidakberanian seseorang untuk bermimpi. Ketakutan dan kebimbangan dihadapi seperti ombak yang memukul pantai, menciptakan citra perasaan yang terombang-ambing oleh kehidupan dan cinta.

Pantai dan Bintang-Bintang: Pantai dan bintang-bintang mewakili keindahan alam yang menjadi latar belakang perjalanan hidup. Pantai dapat diasosiasikan dengan kesenangan dan ketenangan, sementara bintang-bintang melambangkan harapan dan impian.

Cinta Liar Seribu Tangga Nada: Penggunaan bahasa metaforis "cinta liar seribu tangga nada" menciptakan gambaran tentang kompleksitas dan keberagaman dalam relasi cinta. Setiap tangga nada mengekspresikan perasaan yang berbeda, menciptakan kesan harmoni dan kekayaan emosi.

Pesona Pengembaraan: Penekanan pada pesona pengembaraan menggambarkan bahwa hidup adalah perjalanan yang terus-menerus berubah. Tujuan bukanlah suatu tempat fisik, melainkan pengalaman dan kebijaksanaan yang ditemukan di sepanjang perjalanan.

Perpisahan dan Rahasia Pertemuan: Puisi mengakui perpisahan sebagai bagian dari perjalanan hidup, namun melihatnya sebagai langkah menuju pertemuan baru yang membuka rahasia. Ini menciptakan keseimbangan antara kehilangan dan harapan.

Tikungan dan Kembali Bermimpi: Tikungan di jalan hidup disajikan sebagai momen perubahan dan tantangan. Pada tikungan, seseorang diharapkan menjadi lebih berani dan kembali bermimpi. Ini menciptakan citra pertumbuhan dan pembelajaran melalui pengalaman.

Kisah yang Mungkin Jadi Abadi: Puisi menyiratkan bahwa perpisahan dan perjalanan hidup menciptakan kisah yang abadi. Meskipun ada rasa kehilangan, kisah tersebut memiliki ketahanan dan keabadian dalam ingatan dan pengalaman.

Pilihan Gaya Bahasa: Leon Agusta menggunakan gaya bahasa yang metaforis dan simbolis untuk menciptakan gambaran yang kaya dan mendalam. Gaya bahasanya mengajak pembaca untuk merenung tentang makna di balik kata-kata.

Puisi "Dari Bermimpi Kembali" menggambarkan sebuah perjalanan melalui hidup dengan segala ketidakpastian, tantangan, dan keindahan. Dengan penggunaan gambaran alam dan perumpamaan cinta, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan arti keberanian, harapan, dan pesona dalam menjalani setiap langkah hidup.

Leon Agusta
Puisi: Dan Bermimpi Kembali
Karya: Leon Agusta

Biodata Leon Agusta:
  • Leon Agusta (Ridwan Ilyas Sutan Badaro) lahir pada tanggal 5 Agustus 1938 di Sigiran, Maninjau, Sumatra Barat.
  • Leon Agusta meninggal dunia pada tanggal 10 Desember 2015 (pada umur 77) di Padang, Sumatra Barat.
  • Leon Agusta adalah salah satu Sastrawan Angkatan 70-an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.