Puisi: Harapan (Karya Leon Agusta)

Puisi "Harapan" karya Leon Agusta mengundang pembaca untuk merenungkan tentang kekuatan, keteguhan hati, dan harapan yang penting dalam menghadapi ...
Harapan

memeras air dari batu
membersit darah telapak tangan

1977

Sumber: Gendang Pengembara (2012)

Analisis Puisi:

Puisi "Harapan" karya Leon Agusta adalah sebuah karya singkat namun penuh dengan makna yang mendalam. Dengan dua baris yang singkat, puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan tentang keteguhan hati, kekuatan, dan harapan di tengah tantangan dan kesulitan.

Metafora Air dari Batu: Baris pertama puisi ini, "memeras air dari batu," menggunakan metafora untuk menggambarkan tindakan yang sulit atau bahkan mustahil dilakukan. Memeras air dari batu adalah tindakan yang tidak lazim dan sulit untuk dicapai secara harfiah. Metafora ini mencerminkan upaya yang keras dan kemungkinan kegigihan yang diperlukan untuk mencapai sesuatu yang dianggap tidak mungkin.

Simbolisme Darah Telapak Tangan: Baris kedua, "membersit darah telapak tangan," mengandung simbolisme yang kuat. Darah adalah lambang kehidupan, keberanian, dan pengorbanan. Telapak tangan adalah simbol dari kerja keras dan usaha. Ketika darah muncul dari telapak tangan, itu menunjukkan pengorbanan dan perjuangan yang dilakukan untuk mencapai sesuatu, bahkan jika itu menyakitkan atau mengorbankan diri sendiri.

Makna Harapan: Meskipun puisi ini singkat, judulnya, "Harapan," memberikan arah interpretasi yang kuat terhadap makna puisi. Dalam konteks puisi ini, harapan mungkin adalah semangat atau keyakinan bahwa meskipun menghadapi kesulitan besar dan tantangan yang sulit, masih ada kemungkinan untuk mencapai sesuatu yang diinginkan atau diharapkan.

Kekuatan dan Keteguhan Hati: Secara keseluruhan, puisi ini menggambarkan kekuatan dan keteguhan hati yang diperlukan untuk menghadapi rintangan dan kesulitan dalam kehidupan. Meskipun tindakan memeras air dari batu dan membersit darah telapak tangan mungkin terdengar sulit atau bahkan tidak mungkin, namun melalui ketekunan dan tekad yang kuat, hal tersebut bisa terwujud.

Puisi "Harapan" karya Leon Agusta adalah sebuah karya singkat namun padat dengan makna. Dengan menggunakan bahasa yang sederhana namun kuat, puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan tentang kekuatan, keteguhan hati, dan harapan yang penting dalam menghadapi tantangan dan kesulitan dalam kehidupan.

Leon Agusta
Puisi: Harapan
Karya: Leon Agusta

Biodata Leon Agusta:
  • Leon Agusta (Ridwan Ilyas Sutan Badaro) lahir pada tanggal 5 Agustus 1938 di Sigiran, Maninjau, Sumatra Barat.
  • Leon Agusta meninggal dunia pada tanggal 10 Desember 2015 (pada umur 77) di Padang, Sumatra Barat.
  • Leon Agusta adalah salah satu Sastrawan Angkatan 70-an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.