Ketika Kau Rindu pada Burung-Burung
Tiba-tiba kau begitu rindu pada burung-burung. Kau cari di lemari
plastik, asbak, buffet dan rak buku. Tak ada lagi yang peduli kini
pikirmu, pada kawat listrik dan tiang telefon. Atap rumah
telah sangat licin sebagai tempat bermain. Dan batinmu,
miskin tanah lapang. "Simorgh," serumu pada langit, "telah sampaikah
mereka di rumahmu yang lama?" Kau tersipu, resah dan malu
ketika melihat wajahmu yang berubah dungu di kaca toilet. "Tuhan,"
teriakmu pada dinding kamar, ranjang besi dan keranjang sampah,
"aku kehilanean Attarku!"
1993
Puisi: Ketika Kau Rindu pada Burung-Burung
Karya: Cecep Syamsul Hari