Sumber: Horison (Desember, 1971)
Analisis Puisi:
Puisi "Rumah" karya Bahrum Rangkuti menggambarkan perasaan dan pengalaman seorang individu atau keluarga yang menghuni beberapa rumah dalam lingkungan perkotaan yang sibuk dan penuh tantangan.
Tema Pencarian dan Perjalanan: Puisi ini mencirikan tema pencarian dan perjalanan. Penyair menyampaikan perasaan bahwa mereka sedang mencari rumah yang sesuai, baik secara fisik maupun spiritual. Ini tercermin dalam penggunaan kata-kata seperti "kami menghuni tiga rumah," "apa yang kami cari dengan hidup begini," dan "hanya satu diharapkan: rumah rohani di alam alwi." Puisi ini menyoroti perasaan ketidakpastian dan pencarian makna dalam hidup.
Kontras Kota dan Alam: Puisi ini menciptakan kontras antara kehidupan di kota metropolis yang sibuk dan alam. Kota digambarkan sebagai tempat di mana "malaikat, jin, dan setan bertarung dalam hati insan," sementara alam alwi diharapkan sebagai "rumah rohani." Kontras ini menunjukkan perasaan ketidakpuasan terhadap kehidupan perkotaan yang sibuk dan mungkin merujuk pada keinginan untuk kembali ke alam atau mencari kedamaian batin.
Kehidupan yang Berubah: Puisi ini menggambarkan perubahan dan perpindahan yang terjadi dalam kehidupan penyair dan keluarganya. Mereka pindah antar rumah di berbagai lokasi dan mengalami perubahan dalam rutinitas dan lingkungan mereka. Ini menciptakan perasaan ketidakstabilan dan mencerminkan perubahan dalam kehidupan modern yang sering kali penuh dengan mobilitas.
Kritik terhadap Kehidupan Kota: Puisi ini mungkin mengandung kritik terhadap kehidupan di kota metropolis. Penggambaran "malaikat, jin, dan setan bertarung dalam hati insan" bisa diartikan sebagai perjuangan manusia dalam menghadapi tekanan dan tantangan kehidupan perkotaan. Puisi ini mungkin mencerminkan perasaan kehilangan jati diri dalam kehidupan kota yang sibuk dan materi.
Harapan pada Spiritualitas: Penyair menyiratkan harapan pada rumah rohani atau spiritualitas sebagai tempat perlindungan dan makna dalam hidup. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada ketidakpastian dan perubahan dalam kehidupan, harapan terletak pada pencarian makna yang lebih dalam dan ketenangan batin.
Puisi "Rumah" karya Bahrum Rangkuti adalah sebuah karya yang mencerminkan perasaan pencarian, perubahan, dan ketidakpastian dalam kehidupan perkotaan yang sibuk. Melalui kontras antara kota dan alam serta penggunaan kata-kata yang kuat, penyair mencoba menyampaikan perasaan dan harapan mereka terhadap rumah rohani dan makna dalam hidup.