Puisi: Sepanjang Jalan Ayah (Karya Alex R. Nainggolan)

Puisi "Sepanjang Jalan Ayah" karya Alex R. Nainggolan menghadirkan refleksi mendalam tentang perjalanan hidup seorang anak yang dipenuhi dengan ...
Sepanjang Jalan Ayah

Sepanjang jalan ayah, adalah kenangan yang tak hancur. Meskipun waktu telah mengubur. Tangisku jadi benih yang hambur. Bagaimanapun ayah adalah jantung, yang terus mengurung. Setiap detak, decak, atau serak suara. Bagaimanapun ia adalah ujung rindu yang kerap utuh. Tak bisa kuhitung, petuah yang memamah.

Sepanjang jalan ayah. Kelokan yang panjang, aku kerap menelusuri lagi. Segala serpih yang lesap. Memungutinya lagi. Dan lingkaran foto menahun. Aku merawat airmata yang curah, dari setiap detik kepergianmu. Tak pernah habis untuk kutepis.

Sepanjang jalan ayah. Kota yang alpa mencatat ihwal kanak yang berkarat. Keriangan masa muda, yang kini kembali dilumuri sepi. Tanpa ayah.

Tangerang, 2015

Analisis Puisi:

Puisi "Sepanjang Jalan Ayah" karya Alex R. Nainggolan menghadirkan refleksi mendalam tentang perjalanan hidup seorang anak yang dipenuhi dengan kenangan tentang ayahnya.

Kenangan yang Abadi: Puisi ini membawa pembaca melalui perjalanan kenangan yang tak terlupakan sepanjang jalan yang ditempuh bersama ayah. Kenangan tersebut dianggap sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan penyair, bahkan setelah kepergian sang ayah. Hal ini tercermin dalam baris "adalah kenangan yang tak hancur" yang menegaskan keabadian dan kekuatan kenangan tersebut.

Rindu yang Utuh: Rasa rindu terhadap ayah yang terus menghantui penyair diungkapkan melalui metafora "ayah adalah jantung" dan "ujung rindu yang kerap utuh." Meskipun ayah telah tiada, kehadirannya tetap dirasakan dalam setiap detak jantung dan momen kehidupan sehari-hari.

Penjelajahan Emosional: Penyair menelusuri kembali perjalanan hidupnya melalui "kelokan yang panjang" sepanjang jalan bersama ayah. Pengalaman-pengalaman masa lalu, baik suka maupun duka, diangkat kembali dan dirawat dengan penuh perhatian. Puisi ini mencerminkan perasaan nostalgia yang mendalam dan kerinduan akan kehadiran ayah.

Kontras Antara Masa Lalu dan Sekarang: Ada kontras yang kuat antara keceriaan masa muda yang kini dilumuri oleh kesepian tanpa kehadiran ayah. Puisi ini menggambarkan perubahan drastis dalam suasana dan atmosfer kehidupan setelah kepergian sang ayah, menciptakan perasaan kehilangan dan kehampaan yang melingkupi penyair.

Bahasa yang Emosional dan Menggugah: Penyair menggunakan bahasa yang sederhana namun menggugah, dengan penggunaan metafora yang kuat dan gambaran yang mendalam untuk mengekspresikan kompleksitas perasaan yang dialaminya. Ini menciptakan kesan yang mendalam dan memukau bagi pembaca.

Puisi "Sepanjang Jalan Ayah" karya Alex R. Nainggolan menghadirkan gambaran yang mengharukan tentang perjalanan hidup seorang anak setelah kepergian sang ayah. Dengan menggunakan bahasa yang emosional dan memikat, puisi ini merenungkan tentang keabadian kenangan, kerinduan yang mendalam, dan kesedihan yang melingkupi kehidupan penyair setelah kehilangan sosok ayahnya.

Puisi
Puisi: Sepanjang Jalan Ayah
Karya: Alex R. Nainggolan
© Sepenuhnya. All rights reserved.