Puisi: Ya, Kita Memerlukan Seorang Kekasih (Karya Leon Agusta)

Puisi "Ya, Kita Memerlukan Seorang Kekasih" karya Leon Agusta menggambarkan kebutuhan manusia akan kehadiran seorang kekasih dalam kehidupan mereka.
Ya, Kita Memerlukan Seorang Kekasih

Bila sungai-sungai bermuara ke lautan
Laut manakah muara bagi sungai dalam hatiku
Bila burung-burung terbang bebas di cakrawala
Manakah cakrawala tempat mengembangkan sayap
Bagi rindu yang menggelepar dalam dadaku
Bila taman-taman pun juga punya pengasuh
Siapakah pengasuh jiwaku yang buncah ini?

Ya, kita memerlukan seorang kekasih
Hatinya bagai lautan dadanya cakrawala
Budinya lembut buat mengasuh dan menjinakkan
Ya, kita memerlukan seorang kekasih untuk
menemani kita membaca kisah-kisah
menampung kecewa dan meredakan gelisah
membukakan pintu di malam larut

Bila angin berlari pepohonan melambaikan jari-jarinya
Siapakah yang melambai bila aku sedang berkelana
Akar pohon-pohon berpegang erat pada tanah dan batu
Tapi jiwaku yang gamang ke manakah hendak berpegang
Akan terkatungkah aku, mencari atau menunggu
Kamarku yang suram merindukan seorang tamu

Ya, kita memerlukan seorang kekasih
Lengan-lengan yang membelai, memagut jadi satu
Menyalakan lampu, mendoa dan menyulam impian
Malaikat-malaikat sorga pun melayang rendah
Ketika Tuhan merestui satu percintaan
Hingga bumi pun simpati, turut serta orang-orang lalu
Sebab demikianlah alam, Tuhan telah ciptakan

1967

Sumber: Gendang Pengembara (2012)

Analisis Puisi:

Puisi "Ya, Kita Memerlukan Seorang Kekasih" karya Leon Agusta menggambarkan kebutuhan manusia akan kehadiran seorang kekasih dalam kehidupan mereka.

Rindu dan Kesendirian: Penyair mengekspresikan rasa rindu dan kesendirian yang mendalam melalui metafora alam, seperti sungai, lautan, burung, dan angin. Ini menggambarkan betapa manusia merasa terpisah dan mencari kedamaian serta kebersamaan.

Kekasih sebagai Penyelamat: Kekasih digambarkan sebagai solusi atas kekosongan dan kegelisahan dalam hati. Dia diibaratkan sebagai lautan yang luas, cakrawala yang luas dan luhur, dan pengasuh jiwa yang lembut.

Dukungan dan Keintiman: Penyair menyoroti pentingnya dukungan, keintiman, dan keberadaan seseorang yang dapat menghibur dan menguatkan. Kekasih dianggap sebagai sosok yang mendukung, menenangkan, dan mencerahkan dalam kegelapan.

Keterhubungan dengan Alam: Metafora alam dalam puisi menggambarkan hubungan yang erat antara manusia dan alam semesta. Alam dipandang sebagai cermin dari perasaan dan kebutuhan manusia akan cinta dan kedamaian.

Restu Ilahi: Kehadiran kekasih dianggap sebagai anugerah dari Tuhan yang memberi restu atas percintaan. Ini menunjukkan bahwa cinta adalah bagian dari rancangan ilahi dan alam semesta.

Gaya Bahasa: Penyair menggunakan bahasa metaforis dan imajinatif untuk menyampaikan pesan tentang kebutuhan akan kekasih. Metafora alam digunakan secara kuat untuk menggambarkan perasaan manusia yang kompleks terhadap rindu dan kebutuhan akan kedekatan.

Puisi "Ya, Kita Memerlukan Seorang Kekasih" merangkum kebutuhan manusia akan hubungan yang intim dan mendalam. Dengan bahasa yang indah dan metafora alam yang kaya, puisi ini menyoroti pentingnya cinta, dukungan, dan kehadiran seseorang yang dicintai dalam kehidupan manusia.

Leon Agusta
Puisi: Ya, Kita Memerlukan Seorang Kekasih
Karya: Leon Agusta

Biodata Leon Agusta:
  • Leon Agusta (Ridwan Ilyas Sutan Badaro) lahir pada tanggal 5 Agustus 1938 di Sigiran, Maninjau, Sumatra Barat.
  • Leon Agusta meninggal dunia pada tanggal 10 Desember 2015 (pada umur 77) di Padang, Sumatra Barat.
  • Leon Agusta adalah salah satu Sastrawan Angkatan 70-an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.