Puisi: Jembatan Merah (Karya Aspar Paturusi)

Puisi "Jembatan Merah" karya Aspar Paturusi membangkitkan rasa kebangsaan, menghormati perjuangan para pahlawan, dan mengingatkan kita akan ...
Jembatan Merah

suatu ketika aku berdiri di sini
seolah kulihat mereka berlarian
maju dengan gagah berani
remaja dan pemuda
membawa senjata apa saja
atas nama kemerdekaan
atas nama kehormatan
yang diinjak-injak sekutu

meriam dan bom berjatuhan
tak melumpuhkan semangat juang

di manakah kuburanmu
pahlawanku

Surabaya, 27 Oktober 2010

Analisis Puisi:

Puisi "Jembatan Merah" karya Aspar Paturusi adalah sebuah karya yang menyiratkan kepedihan dan kehormatan para pejuang yang berjuang untuk kemerdekaan.

Tema Perjuangan dan Kemerdekaan: Puisi ini menyoroti tema perjuangan dan kemerdekaan, yang tercermin melalui gambaran para pemuda yang berani dan gagah berani maju dalam peperangan. Mereka membawa senjata atas nama kemerdekaan dan kehormatan yang diinjak-injak oleh sekutu.

Gambaran Peperangan: Puisi ini menggambarkan suasana peperangan yang penuh dengan kegagahan dan semangat juang. Meskipun meriam dan bom berjatuhan, semangat para pejuang tidak tergoyahkan. Mereka tetap maju dan bertarung dengan keberanian yang luar biasa.

Kesedihan dan Penghormatan: Ada nuansa kesedihan yang tersirat dalam puisi ini, terutama dalam pertanyaan "di manakah kuburanmu, pahlawanku?" Pertanyaan ini menyoroti penghormatan terhadap para pahlawan yang gugur dalam perjuangan kemerdekaan, dan juga mencerminkan rasa kehilangan yang mendalam.

Simbolisme Jembatan Merah: Jembatan Merah dalam puisi ini mungkin merupakan simbol dari tempat atau momen penting dalam perjuangan kemerdekaan yang menjadi saksi dari pengorbanan dan keberanian para pejuang. Warna merah juga bisa melambangkan darah yang tumpah dalam perang.

Refleksi Sejarah dan Identitas: Puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan sejarah dan identitas bangsa, serta untuk menghormati perjuangan para pahlawan yang telah berkorban demi kemerdekaan. Hal ini menunjukkan pentingnya memahami dan menghargai warisan sejarah dalam pembentukan identitas nasional.

Dengan demikian, puisi "Jembatan Merah" karya Aspar Paturusi adalah sebuah puisi yang membangkitkan rasa kebangsaan, menghormati perjuangan para pahlawan, dan mengingatkan kita akan pentingnya mempertahankan nilai-nilai kejuangan dan kemerdekaan.

Aspar Paturusi
Puisi: Jembatan Merah
Karya: Aspar Paturusi

Biodata Aspar Paturusi:
  • Nama asli Aspar Paturusi adalah Andi Sopyan Paturusi.
  • Aspar Paturusi lahir pada tanggal 10 April 1943 di Bulukumba, Sulawesi Selatan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.