Analisis Puisi:
Beberapa hal menarik dari puisi "Jumpa dan Pisah" karya Fridolin Ukur adalah:
- Refleksi waktu yang telah dilalui: Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan sejumlah purnama atau bulan yang telah dilewati bersama. Ini menggambarkan perjalanan waktu yang telah dijalani bersama dan menghitung momen-momen dari fajar hingga senja.
- Hubungan antara kelakar dan tengkar: Puisi ini menyebutkan momen-momen kelakar yang penuh tawa dan tengkar yang penuh amarah. Hal ini menunjukkan bahwa dalam perjalanan bersama, terdapat berbagai macam pengalaman dan emosi yang saling mengikat dan membentuk riwayat dan kisah bersama.
- Penggambaran perjalanan bersama: Puisi ini menggunakan metafora "kembara kita bersama" untuk menggambarkan perjalanan panjang dan berliku yang telah dilalui bersama. Metafora ini menggambarkan pengalaman hidup dan petualangan yang dijalani bersama.
- Antara jumpa dan pisah: Puisi ini menyatakan bahwa antara jumpa dan pisah tidak ada jarak yang terlalu besar. Hanya ada gerak dan detik yang memisahkan keduanya. Ini menggambarkan bahwa meskipun ada perpisahan, tetapi persahabatan dan keakraban akan tetap terjalin meskipun dalam bentuk yang berbeda.
- Kenangan persahabatan yang indah: Puisi ini mengajak untuk menyimpan kenangan persahabatan yang berharga. Pesan ini tergambar dalam simbolisasi putihnya melati dan merahnya mawar, yang melambangkan kebersamaan dan keindahan persahabatan yang tak akan pernah pudar.
Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang hubungan, perjalanan, dan kebersamaan dalam persahabatan yang penuh makna dan kenangan yang indah.
Puisi: Jumpa dan Pisah
Karya: Fridolin Ukur
Biodata Fridolin Ukur:
- Fridolin Ukur lahir di Tamiang Layang, Kalimantan Tengah, pada tanggal 5 April 1930.
- Fridolin Ukur meninggal di Jakarta, pada tanggal 26 Juni 2003 (pada umur 73 tahun).