Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi Fridolin Ukur

Puisi: Bila Tiba Masa Tuaku (Karya Fridolin Ukur)

Bila Tiba Masa Tuaku Puisi terpatah Di Hari Ulang Tahun ke-90 Ibu Tobing (I) Hari ini, malam ini wajah-wajah berseri …

Puisi: Sampai Masa Tuaku (Karya Fridolin Ukur)

Sampai Masa Tuaku Adalah hari ini dua angka saling bercumbu dalam satu lingkaran: 69 tanda perbatasan sebelum menyandang usia tujuh pul…

Puisi: Lagu Biru (Karya Fridolin Ukur)

Lagu Biru         Bunga hati ini         seperti detak jantung sendiri         dan kata, hanya luapan rasa         di relung d…

Puisi: Yang Pergi dan Yang Tinggal (Karya Fridolin Ukur)

Yang Pergi dan Yang Tinggal Yang pergi tidak lagi akan mengalami kepahitan yang masih terus meracuni         Mereka yang berjalan di lorong…

Puisi: Setangkai Anggrek Ungu (Karya Fridolin Ukur)

Setangkai Anggrek Ungu Setangkai anggrek ungu berbunga tiga berlilit pita merah di tangkai lembut menatap diri bersama beningnya mata si …

Puisi: Wajah Bunda (Karya Fridolin Ukur)

Wajah Bunda Gelap bertaut Mencipta sebuah wajah di samar mimpi Wajah bunda seraut!         Di sayap hening malam         wajah bermalam…

Puisi: Di Sisi Waktu (Karya Fridolin Ukur)

Di Sisi Waktu         Kita berpacu dengan waktu         Menghitung hari-hari usang         Perjalanan kita bersama Malam ini kita berhent…

Puisi: Menghitung Jarak (Karya Fridolin Ukur)

Menghitung Jarak Sajak-sajak di hari ulang tahun perkawinan ke-40 Haru itu mendenyut lagi begitu syahdu, begitu merdu ketika garis lengku…

Puisi: Bila Kita Merayakan Penebus Lahir (Karya Fridolin Ukur)

Bila Kita Merayakan Penebus Lahir Bila kita rayakan kelahiran penebus kedatangan Kristus di diri Sang Yesus, marilah kita ingat: ada daerah…

Puisi: Doa di Dalam Duka (Karya Fridolin Ukur)

Doa di Dalam Duka Menjelang Jumat Agung Bila kami menatap cuplikan peristiwa Kisah duka di taman Gethsemane; Bila kami ulang kem…
© Sepenuhnya. All rights reserved.