Kami Terpaksa Mengkafani Harapan
Kami terpaksa kini mengkafani harapan
karena angin pun mogok makan
dan kemudian menjadi mayat
tak ada kilat yang berkelebat
kuburan-kuburan di mana-mana berserakan
menanti penghuni-penghuni baru
yang tak mampu lagi hidup di tengah debu
wahai! harapan yang tanpa harapan
terlantar terkapar bersama lapar memijar
tersuruk tertelungkup bangkar
Kuburan-kuburan itu adalah kuburan kami
yang terpaksa mengkafani harapan
terkubur sebelum mencapai umur
yang hidup selalu di bawah ancaman sangkur
kelaparan dan tindasan kekuasaan
4 April 1998
Puisi: Kami Terpaksa Mengkafani Harapan
Karya: Rachmat Djoko Pradopo
Catatan:
- Rachmat Djoko Pradopo lahir di Klaten, Jawa Tengah, 3 November 1939.
Baca juga: Puisi Galau