Puisi: MACET (Karya Aspar Paturusi)

Puisi "MACET" karya Aspar Paturusi mengajak pembaca untuk merenungkan perjuangan dan perjalanan hidup, serta mempertimbangkan bagaimana ....
MACET


kurawat impian-impianku
tiap hari kuberi pupuk harapan
halangan apa untuk tak yakin

impian demi impian berkejaran
tetap tegak selama ada harapan
segar menghirup udara kehidupan

namun akhirnya aku lunglai
jalanan antara impian dan harapan

macet


Jakarta, 28 September 2010

Analisis Puisi:
Puisi "MACET" karya Aspar Paturusi adalah karya pendek yang mengandung makna mendalam tentang perjuangan dan hambatan dalam mencapai impian. Melalui metafora "macet," puisi ini menggambarkan perasaan ketidakmampuan dan stagnasi yang bisa dialami oleh seseorang dalam menjalani kehidupan.

Metafora "Macet": Kata "macet" dalam puisi ini bukan hanya merujuk pada kemacetan lalu lintas fisik, tetapi lebih kepada ketidakmampuan atau kebuntuan dalam meraih impian. Metafora ini secara efektif menciptakan gambaran perasaan terjebak dan tidak bisa bergerak maju.

Impian dan Harapan: Puisi ini membahas pentingnya impian dan harapan dalam hidup. Penyair menggambarkan upaya untuk merawat impian-impian seperti merawat tanaman dengan memberikan pupuk harapan. Ini mencerminkan perjuangan dan usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan.

Perjuangan dan Kendala: Pada awalnya, impian-impian berkejaran dan tetap tegak berkat harapan. Namun, perjalanan menuju impian tidak selalu mulus. Kendala-kendala dan hambatan mungkin muncul, yang bisa menghentikan perjalanan tersebut.

Kehidupan yang Menyegarkan: "segar menghirup udara kehidupan" menyiratkan semangat dan energi yang diberikan oleh perjuangan dan harapan. Meskipun ada hambatan, tetapi semangat untuk terus berjuang tetap ada dan memberi kehidupan pada perjalanan menuju impian.

Stagnasi dan Ketidakmampuan: Puisi ini mencapai puncaknya dengan baris "namun akhirnya aku lunglai, jalanan antara impian dan harapan." Di sinilah penyair menunjukkan bahwa terkadang, ketidakmampuan atau stagnasi dapat menghentikan langkah-langkah menuju impian, membuat seseorang merasa terjebak di tempat.

Pesan Umum: Pesan utama dari puisi ini adalah mengenai tantangan dan hambatan yang dapat menghadang dalam mencapai impian. Namun, puisi ini juga menggambarkan pentingnya mempertahankan semangat dan harapan, bahkan ketika perjalanan terasa sulit. Meskipun ada kemacetan atau hambatan, dengan semangat dan usaha yang tak pernah padam, impian masih bisa dicapai.

Puisi "MACET" mengajak pembaca untuk merenungkan perjuangan dan perjalanan hidup, serta mempertimbangkan bagaimana mengatasi hambatan dan ketidakmampuan untuk tetap bergerak maju menuju impian.

Aspar Paturusi
Puisi: MACET
Karya: Aspar Paturusi

Biodata Aspar Paturusi:
  • Nama asli Aspar Paturusi adalah Andi Sopyan Paturusi.
  • Aspar Paturusi lahir pada tanggal 10 April 1943 di Bulukumba, Sulawesi Selatan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.