Puisi: Marsinah (Karya Saini KM)

Puisi "Marsinah" karya Saini KM adalah sebuah penghormatan dan pengingat atas peristiwa tragis yang menimpa Marsinah, seorang buruh perempuan yang ...
Marsinah


Jangan lupakan saya, jangan disobek
lembar sejarah yang bersimbah darah.
Saya mati dan makin dalam terkubur waktu,
namun ingat. Saya tak pernah menyerah.

Tak pernah mengalah. Karena tanpa perlawanan
hidup tanpa martabat. Tanpa keadilan
adakah yang bernama kemerdekaan? Kemerdekaan,
wahai kata yang terhapus dari teks proklamasi.

Jangan lupakan saya: Marsinah. Jadikan saya
tumbal bagi putra-putrimu, saudari-saudarimu
bahkan ibu-kandungmu, agar tak lagi
mereka boleh disiksa, diperkosa, dan dibunuh.


1997

Sumber: Nyanyian Tanah Air (2000)

Analisis Puisi:
Puisi "Marsinah" karya Saini KM adalah sebuah penghormatan dan pengingat atas peristiwa tragis yang menimpa Marsinah, seorang buruh perempuan yang menjadi simbol perjuangan hak-hak pekerja di Indonesia. Puisi ini membawa pesan tentang perjuangan, pengorbanan, dan keadilan.

Tema Perjuangan dan Keadilan: Puisi ini mencerminkan tema perjuangan dan keadilan. Marsinah digambarkan sebagai seorang yang tidak pernah menyerah dalam memperjuangkan hak-hak pekerja. Dia adalah simbol perempuan pekerja yang berani melawan ketidakadilan.

Pemberontakan Terhadap Ketidakadilan: Puisi ini menyoroti pentingnya pemberontakan terhadap ketidakadilan. Marsinah adalah simbol pemberontakan terhadap kondisi buruh yang tidak adil dan eksploitasi yang berlebihan. Puisi ini mengajak pembaca untuk mengingat dan belajar dari perjuangannya.

Panggilan untuk Tidak Lupa: "Jangan lupakan saya," adalah panggilan untuk tidak melupakan Marsinah dan perjuangan yang dia lakukan. Penyair mengingatkan bahwa sejarah yang penuh pengorbanan dan penderitaan tidak boleh dilupakan.

Kritik Terhadap Kemerdekaan: Puisi ini menyelipkan kritik terhadap konsep kemerdekaan. Ketika Marsinah bertanya tentang kemerdekaan, penyair menunjukkan bahwa kemerdekaan yang sejati tidak akan tercapai jika hak-hak dasar seperti keadilan dan martabat terabaikan.

Simbolisme: Puisi ini menggunakan simbolisme untuk menyampaikan pesan yang lebih dalam. Marsinah diwakili sebagai tumbal yang diharapkan dapat menghentikan penderitaan bagi generasi berikutnya. Tumbal ini adalah simbol pengorbanan Marsinah untuk keadilan.

Gaya Bahasa yang Kuat: Penyair menggunakan bahasa yang kuat dan gambaran yang tajam untuk mengekspresikan perasaan dan pesan dalam puisi ini. Bahasa yang dipilih menyampaikan emosi dan urgensi dari pesan tersebut.

Puisi "Marsinah" mengingatkan kita akan pentingnya berdiri untuk hak-hak pekerja, keadilan, dan martabat manusia. Marsinah sebagai tokoh perjuangan diingatkan dalam puisi ini sebagai sosok yang pantas dihormati dan diikuti oleh generasi berikutnya dalam upaya memperjuangkan hak-hak manusia yang adil dan setara.

Puisi Saini KM
Puisi: Marsinah
Karya: Saini KM

Biodata Saini KM:
  • Nama lengkap Saini KM adalah Saini Karnamisastra.
  • Saini KM lahir pada tanggal 16 Juni 1938 di Kampung Gending, Desa Kota Kulon, Sumedang, Jawa Barat.
  • Saini KM dikelompokkan sebagai Sastrawan Angkatan 1970-an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.