Puisi: Orang-Orang Kecil (Karya Sandy Tyas)

Puisi "Orang-Orang Kecil" karya Sandy Tyas adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan kondisi penderitaan dan perlakuan yang tidak adil terhadap ..
Orang-Orang Kecil


orang-orang kecil
adalah bidak-bidak catur
benda permainan
tanpa jiwa
tanpa martabat
mereka bukanlah
mahluk Tuhan
yang bernama manusia

diperlakukan
bagai lembu
ditimbang
bagai arang batu
dikocok bagai dadu
diputar bagai rolet

benda-benda yang tak memiliki
hak-hak azasi
cuma bisa menyimpan suara
sebab tak berhak bicara

pada akhirnya
suara pun hilang
dari kerongkongannya
sebab kehabisan
tenaga


3 Desember 1967

Sumber: Horison (Agustus, 1977)

Analisis Puisi:
Puisi "Orang-Orang Kecil" karya Sandy Tyas adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan kondisi penderitaan dan perlakuan yang tidak adil terhadap orang-orang kecil dalam masyarakat. Puisi ini menyampaikan pesan yang kuat tentang ketidakadilan sosial dan perlunya menghormati martabat dan hak-hak asasi setiap individu, tanpa memandang status atau kedudukan mereka.

Bait-bait puisi tersebut menggambarkan orang-orang kecil sebagai bidak-bidak catur, tanpa jiwa dan martabat. Mereka diperlakukan seperti benda permainan, ditimbang, dikocok, dan diputar sesuai kepentingan pihak-pihak yang memiliki kekuasaan. Puisi ini menunjukkan bahwa orang-orang kecil seringkali diabaikan dan diperlakukan sebagai objek yang tak memiliki hak-hak azasi, dan tidak diakui sebagai manusia yang setara dengan yang lainnya.

Puisi ini mengkritisi perlakuan yang merendahkan dan memiskinkan orang-orang kecil, sehingga mereka kehilangan suara dan tenaga untuk memperjuangkan hak-hak mereka. Bahasa puisi tersebut mengekspresikan keputusasaan dan penderitaan yang dialami oleh orang-orang kecil yang tidak memiliki kekuasaan atau suara dalam masyarakat.

Melalui puisi ini, penulis ingin menyampaikan pesan bahwa setiap individu, terlepas dari status atau kedudukan mereka, memiliki martabat dan hak-hak asasi yang harus dihormati. Puisi ini mengajak kita untuk mengkritisi dan menolak segala bentuk perlakuan yang merendahkan dan menindas orang-orang kecil dalam masyarakat. Puisi ini juga menjadi panggilan untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil, setara, dan menghargai hak-hak semua individu.

Puisi "Orang-Orang Kecil" memanggil kita semua untuk menghormati dan memperjuangkan martabat setiap individu dalam masyarakat. Puisi ini mengingatkan kita akan pentingnya memerangi ketidakadilan sosial, memberikan suara kepada yang terpinggirkan, dan menciptakan lingkungan yang inklusif. Melalui keindahan bahasa puisi, penulis mengajak kita untuk menggugah kesadaran kolektif dan bertindak dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan manusiawi.

Puisi: Orang-Orang Kecil
Puisi: Orang-Orang Kecil
Karya: Sandy Tyas

Biodata Sandy Tyas:
  • Sandy Tyas lahir di Semarang pada tanggal 17 April 1939.
  • Sandy Tyas meninggal dunia di Jakarta pada tanggal 1 Maret 2009 (umur 69 tahun).
© Sepenuhnya. All rights reserved.