Puisi: Sajak April (Karya Bakdi Soemanto)

Puisi "Sajak April" karya Bakdi Soemanto menggambarkan pertemuan narator dengan bulan April, yang secara simbolis menggambarkan kehadiran dan ....
Sajak April
- untuk Pipiet


Maret menutup pintu
Dan April mengintip
Lalu melongok
Dan mendekatiku.
- Ada apa? - tanyaku.
Dia senyum.
Bibirnya mungil
Matanya bening, murni.
- Ada apa? - tanyaku.
Dia senyum.
Tangannya mungil.
Jemarinya mungil.
Tubuhnya mungil.
- Ada apa? - desakku.
Dia senyum.
Lalu menggeleng.
Lalu pergi.
Jalannya mungil.
Roknya biru indah.
Kakinya mungil, menapak bumi.

Ah, baru aku ingat:
Ini ulang tahun dia.
Kukejar dia,
Lalu kudekap.
Dia senyum.
Senyum mungil.
Dan lari.
Lari menyongsong tahun barunya sendiri.
Lari menyongsong rahasia hidupnya.
Dia merdeka
Untuk mencoba memberi arti kehadirannya.


April, 1982

Sumber: Kata (2007)

Analisis Puisi:
Puisi "Sajak April" karya Bakdi Soemanto adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan pertemuan antara narator (tokoh dalam puisi) dan bulan April, yang secara simbolis mewakili kehadiran yang berarti dan penuh misteri. Puisi ini menciptakan suasana yang kaya dengan imaji dan perasaan, serta mengajukan pertanyaan tentang arti hidup dan eksistensi.

Pertemuan dengan April: Puisi ini dimulai dengan menggambarkan April sebagai bulan yang mendekat dan mengintip, seolah-olah memiliki rahasia yang ingin diungkapkan. Pertemuan antara narator dan April dipenuhi dengan tanya dan senyuman mungil yang mengundang rasa ingin tahu. Pertanyaan "Ada apa?" yang terulang beberapa kali menciptakan rasa misteri dan antusiasme dalam pertemuan ini.

Simbolisme Mungil: Dalam puisi ini, penggunaan kata "mungil" untuk menggambarkan berbagai elemen seperti bibir, mata, tangannya, dan tubuhnya menciptakan gambaran yang penuh perhatian dan detail. Penggunaan kata ini mungkin menggambarkan kerapian dan keanggunan April yang lembut dan rapuh, serta menciptakan kesan keindahan yang halus dan sederhana.

Makna Ulang Tahun: Pada akhir puisi, terungkap bahwa ini adalah ulang tahun April. Ulang tahunnya mungkin menggambarkan siklus alam dan kehidupan yang terus berjalan, seolah-olah bulan April adalah personifikasi waktu yang terus berputar. Kegiatan narator dalam merayakan ulang tahun April mungkin menggambarkan upaya manusia untuk memberi arti dan makna pada keberadaannya.

Kebebasan dan Eksistensi: Puisi ini mengakhiri dengan menyatakan bahwa April "merdeka untuk mencoba memberi arti kehadirannya." Ini mengajukan pertanyaan tentang tujuan eksistensi dan kebebasan untuk menjalani hidup dengan makna yang dikehendaki. April yang merdeka mewakili potensi manusia untuk mencari dan menemukan arti dalam kehidupan, meskipun mungkin dalam keadaan yang misterius dan tidak pasti.

Puisi "Sajak April" karya Bakdi Soemanto adalah karya sastra yang menggambarkan pertemuan narator dengan bulan April, yang secara simbolis menggambarkan kehadiran dan makna kehidupan. Melalui penggunaan imaji yang kuat dan perasaan yang mendalam, puisi ini merangsang pembaca untuk merenungkan tentang makna eksistensi, kebebasan, dan pencarian arti dalam kehidupan yang penuh misteri.

Bakdi Soemanto
Puisi: Sajak April
Karya: Bakdi Soemanto

Biodata Bakdi Soemanto:
  • Prof. Dr. Christophorus Soebakdi Soemanto, S.U lahir pada tanggal 29 Oktober 1941 di Solo, Jawa Tengah.
  • Prof. Dr. Christophorus Soebakdi Soemanto, S.U meninggal dunia pada tanggal 11 Oktober 2014 (pada umur 72 tahun) di Yogyakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.