Puisi: Senyum Alam (Karya Aspar Paturusi)

Puisi "Senyum Alam" karya Aspar Paturusi merupakan refleksi mendalam tentang hubungan antara
Senyum Alam

jangan cemas ketika ombak berubah jadi ganas
kita memang sering bingung pada perangai alam
dengan senyum segar ia ucapkan selamat pagi
mendadak gerimis tiba lalu hujan deras turun

alam sering tak berkabar ketika jadi amat geram
apakah alam merasa dihianati oleh manusia
tak merawat dengan baik janji persahabatan
alam dan manusia pun terlibat permusuhan

saat alam berubah tingkah
manusia pun ingat Allah
lalu tak henti berdoa
alam senyum jadinya

Jakarta, 22 Februari 2011

Analisis Puisi:

Puisi "Senyum Alam" karya Aspar Paturusi merupakan refleksi mendalam tentang hubungan antara manusia dan alam. Melalui puisi ini, Aspar mengajak pembaca untuk merenungkan perilaku alam yang seringkali tidak terduga dan reaksi manusia terhadap perubahan tersebut.

Tema dan Makna: Tema utama puisi ini adalah ketidakpastian alam dan tanggapan manusia terhadap perubahan tersebut. Pembukaan puisi dengan kalimat "jangan cemas ketika ombak berubah jadi ganas" langsung menghadirkan ketegangan antara manusia dan alam. Ombak yang ganas menjadi metafora untuk berbagai bencana alam yang dapat terjadi tanpa peringatan.

Dalam baris kedua, "kita memang sering bingung pada perangai alam," penyair menggambarkan kebingungan manusia dalam menghadapi perilaku alam yang seringkali tidak dapat diprediksi. Ini mencerminkan keterbatasan manusia dalam memahami dan mengendalikan kekuatan alam.

Gaya Bahasa dan Teknik Puisi: Aspar Paturusi menggunakan gaya bahasa yang sederhana namun penuh makna. Penggunaan kata-kata seperti "ganas", "geram", dan "senyum" menambah kontras antara kedamaian dan kekerasan yang dapat ditampilkan oleh alam. Frasa "dengan senyum segar ia ucapkan selamat pagi" menggambarkan sisi ramah alam, sedangkan "mendadak gerimis tiba lalu hujan deras turun" menunjukkan ketidakstabilan dan ketidakpastian yang melekat pada alam.

Teknik repetisi dan pertanyaan retoris juga digunakan untuk menekankan pesan puisi. Misalnya, "apakah alam merasa dihianati oleh manusia" menggugah pemikiran pembaca tentang tanggung jawab manusia terhadap lingkungan. Pertanyaan ini tidak hanya mengkritik tetapi juga mengundang refleksi mendalam.

Analisis Struktural: Puisi ini tersusun dalam tiga bait dengan struktur bebas tanpa rima yang ketat, terutama di bait pertama. Setiap bait menggambarkan aspek berbeda dari hubungan manusia dan alam. Bait pertama dan kedua fokus pada ketidakpastian alam dan bagaimana manusia sering bingung menghadapinya. Bait ketiga menggambarkan reaksi manusia terhadap perubahan alam dan hubungannya dengan spiritualitas.

Baris terakhir, "alam senyum jadinya," memberikan penutup yang optimis. Ini menunjukkan bahwa melalui doa dan kesadaran spiritual, manusia dapat mencapai harmoni dengan alam.

Pesan yang Disampaikan: Melalui puisi ini, Aspar Paturusi menyampaikan pesan tentang pentingnya hubungan harmonis antara manusia dan alam. Alam digambarkan sebagai entitas yang memiliki perasaan dan dapat bereaksi terhadap perlakuan manusia. Ketika alam merasa "dihianati" oleh kurangnya perhatian dan perawatan dari manusia, ia bisa menunjukkan amarahnya melalui bencana alam.

Puisi ini juga menyoroti pentingnya spiritualitas dalam menghadapi ketidakpastian alam. Saat manusia mengingat Allah dan berdoa, mereka menemukan kedamaian dan harmoni, yang digambarkan sebagai "alam senyum jadinya." Ini menunjukkan bahwa ada hubungan mendalam antara tanggung jawab manusia terhadap alam dan spiritualitas.

Puisi "Senyum Alam" adalah puisi yang kaya akan refleksi filosofis tentang hubungan manusia dengan alam. Aspar Paturusi menggunakan gaya bahasa yang kuat dan teknik puisi yang efektif untuk menyampaikan pesan penting tentang tanggung jawab manusia terhadap lingkungan dan pentingnya spiritualitas. Melalui puisi ini, pembaca diajak untuk merenungkan perilaku mereka terhadap alam dan mencari harmoni melalui kesadaran dan doa. Puisi ini tidak hanya menyentuh aspek ekologis tetapi juga spiritual, mengingatkan kita akan pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia dan alam demi keberlanjutan hidup di bumi.

Aspar Paturusi
Puisi: Senyum Alam
Karya: Aspar Paturusi

Biodata Aspar Paturusi:
  • Nama asli Aspar Paturusi adalah Andi Sopyan Paturusi.
  • Aspar Paturusi lahir pada tanggal 10 April 1943 di Bulukumba, Sulawesi Selatan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.