Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Damai (Karya Aspar Paturusi)

Puisi "Damai" karya Aspar Paturusi menggambarkan keinginan mendalam akan perdamaian di tengah-tengah kekerasan dan konflik yang menghantui dunia.
Damai

jangan coret namaku dari catatanmu
percayalah aku tetap siap sebagai sahabat
persahabatan adalah karunia-Nya
kita wajib turut menjaga dunia

perang di mana-mana sangat menakutkan
negeri kita tak pernah diam dari sengketa
kekerasan seakan menjelma jadi tontonan
nyawa melayang bagai halaman sia-sia

jadi, sahabat, bisakah kita terbebas dari semua
aku tak kuasa menyaksikan peristiwa ngeri
kuyakin kau demikian pula
pupuskah sudah kata damai?

Jakarta, 8 Maret 2013

Analisis Puisi:

Puisi "Damai" karya Aspar Paturusi adalah sebuah refleksi mendalam tentang keinginan akan perdamaian di tengah-tengah kekerasan dan konflik yang melanda dunia.

Keinginan akan Persahabatan dan Perdamaian: Penyair mengekspresikan keinginan yang kuat akan persahabatan dan perdamaian. Dia memohon agar namanya tidak dihapus dari catatan temannya, karena dia selalu siap untuk menjadi sahabat yang setia. Persahabatan dipandang sebagai karunia Tuhan yang harus dijaga dengan baik, dan merupakan kunci untuk menjaga kedamaian di dunia.

Ketakutan akan Perang dan Kekerasan: Puisi ini mencerminkan ketakutan dan keprihatinan akan kekerasan dan konflik yang meluas di berbagai belahan dunia. Penyair menyatakan bahwa perang yang terus-menerus sangat menakutkan, dan negeri mereka tidak pernah lepas dari sengketa. Kekerasan dianggap sebagai pertunjukan yang menakutkan, dengan nyawa yang hilang tanpa arti yang jelas.

Harapan akan Damai: Meskipun dihantui oleh ketakutan akan kekerasan, penyair tetap memelihara harapan akan tercapainya perdamaian. Dia mempertanyakan apakah kata "damai" sudah diabaikan dan ditinggalkan begitu saja. Pertanyaan ini menggugah kesadaran akan pentingnya upaya bersama untuk menciptakan sebuah dunia yang damai dan harmonis.

Tantangan untuk Menciptakan Perdamaian: Puisi ini menantang pembaca untuk terlibat aktif dalam upaya menciptakan perdamaian. Penyair meminta, "bisakah kita terbebas dari semua?" Dia menyampaikan keyakinannya bahwa tidak hanya dia, tetapi juga temannya, merindukan perdamaian. Tantangan ini mengingatkan kita bahwa menciptakan perdamaian adalah tanggung jawab bersama yang harus diemban oleh setiap individu.

Secara keseluruhan, puisi "Damai" adalah sebuah puisi yang menggambarkan keinginan mendalam akan perdamaian di tengah-tengah kekerasan dan konflik yang menghantui dunia. Ini adalah seruan untuk bersama-sama bertindak demi menciptakan dunia yang lebih damai dan harmonis bagi semua.

Aspar Paturusi
Puisi: Damai
Karya: Aspar Paturusi

Biodata Aspar Paturusi:
  • Nama asli Aspar Paturusi adalah Andi Sopyan Paturusi.
  • Aspar Paturusi lahir pada tanggal 10 April 1943 di Bulukumba, Sulawesi Selatan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.