Tak Ada Abadi di Bumi
“andai manusia tak mati-matijuga semua makhluk di bumientah bagaimana kehidupan ini?”tanya seorang teman, tiba-tiba saja
terdiam aku memandangnyabelum sempat aku berkata:“penuh sesak bumi inikacau di mana-manabencana dan perang merajalelamakan dan minum semakin sulitsungguh tak terbayangkan!”teman saya terus saja berbicara
Allah maha kuasatakdir telah ditetapkan-Nyasemua makhluk wajib menjalaninya
jadi teman, terimalah sengatan cahaya mentaridi malam hari nikmatilah indahnya cahaya rembulanbahagiakan hati dan tersenyumlah saat isteri tidur lelapsetelah seharian mengurus rumah
jadi teman, bersyukurlah lantaran tak ada abadi di bumikau dan aku, wajib siap menerima takdir-Nya
Jakarta, 7 November 2012Puisi: Tak Ada Abadi di BumiKarya: Aspar Paturusi
Catatan:
- Nama asli Aspar Paturusi adalah Andi Sopyan Paturusi.
- Aspar Paturusi lahir pada tanggal 10 April 1943 di Bulukumba, Sulawesi Selatan.