Puisi: Walau Setetes Darah (Karya Aspar Paturusi)

Puisi "Walau Setetes Darah" karya Aspar Paturusi merupakan karya yang menyentuh dengan pesan kebersamaan, semangat perjuangan, dan pentingnya ....
Walau Setetes Darah


ada setetes darah
terjerembap di jalanan
ada setitik air mata
tersungkur di atas darah

darah ini darah siapa
airmata ini airmata siapa
hanya langit mendung memayunginya
tapi bumi tahu siapa yang empunya

jangan bersedih dedaunan
kicaumu jangan sendu hai burung
darah itu menetes dari roh nurani
butir airmata adalah belaian damai

jangan biarkan darah itu mengering
jangan abaikan titik airmata itu
walau cuma setetes darah dan airmata
dari sini,
awal kemerdekaan dikumandangkan

Jakarta, Agustus 1996

Analisis Puisi:
Puisi "Walau Setetes Darah" karya Aspar Paturusi merupakan karya yang menyentuh dengan pesan kebersamaan, semangat perjuangan, dan pentingnya menghargai pengorbanan dan perjuangan para pahlawan dalam mencapai kemerdekaan. Puisi ini menyiratkan gambaran tentang setetes darah dan air mata sebagai simbol pengorbanan dan perjuangan rakyat dalam merebut kemerdekaan.

Simbol Darah dan Air Mata: Darah dan air mata digunakan sebagai simbol perjuangan dan pengorbanan para pejuang dan rakyat dalam mencapai kemerdekaan. Setetes darah melambangkan pengorbanan nyawa dan perjuangan yang gigih, sementara setitik air mata mewakili kesedihan dan perjuangan yang dilalui. Kedua simbol ini menyiratkan pentingnya mengenang dan menghargai perjuangan para pahlawan dalam meraih kemerdekaan.

Rasa Kebersamaan dan Solidaritas: Puisi ini menegaskan rasa kebersamaan dan solidaritas antara rakyat dan pahlawan dalam perjuangan. Meskipun hanya setetes darah dan air mata, namun itu menggambarkan bahwa kemerdekaan bukanlah hasil dari usaha satu orang, tetapi usaha bersama dan semangat perjuangan yang menyatukan semua orang.

Pesan untuk Tetap Mengenang dan Menghargai: Pesan dalam puisi ini adalah pentingnya tetap mengenang dan menghargai perjuangan para pahlawan yang telah merebut kemerdekaan. Jangan biarkan darah dan air mata mereka mengering, artinya jangan pernah lupa akan jasa-jasa dan pengorbanan mereka. Kemerdekaan adalah hasil dari perjuangan yang berdarah dan butuh pengorbanan, sehingga tetap mengenangnya adalah suatu kewajiban bagi kita sebagai penerus bangsa.

Pujian untuk Semangat Perjuangan: Puisi ini juga menggambarkan semangat perjuangan yang tulus dan murni dari para pejuang kemerdekaan. Semangat perjuangan ini diyakini sebagai awal kemerdekaan dan terus berlanjut hingga mencapai cita-cita merdeka.

Puisi "Walau Setetes Darah" karya Aspar Paturusi merupakan puisi yang penuh makna dan mengandung pesan kebersamaan, semangat perjuangan, dan pentingnya menghargai jasa dan pengorbanan para pejuang kemerdekaan. Melalui gambaran setetes darah dan air mata, puisi ini mengajak kita untuk selalu mengenang dan menghargai jasa para pahlawan demi meraih kemerdekaan dan mengingat betapa berharganya nilai-nilai kebersamaan dan solidaritas dalam perjuangan bangsa.

Aspar Paturusi
Puisi: Walau Setetes Darah
Karya: Aspar Paturusi

Biodata Aspar Paturusi:
  • Nama asli Aspar Paturusi adalah Andi Sopyan Paturusi.
  • Aspar Paturusi lahir pada tanggal 10 April 1943 di Bulukumba, Sulawesi Selatan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.