Puisi: Aku dan Kotaku (Karya Bambang Darto)

Puisi "Aku dan Kotaku" karya Bambang Darto menggambarkan perasaan puitis seseorang yang kembali ke kota kelahirannya. Puisi ini menciptakan ...
Aku dan Kotaku


Aku telah tiba di kotaku lagi
tanpa perasaan merdeka
Aku berjalan dalam hujan
hidup dalam hujan
Kenangan pahit yang turun dari langit
menyatu bersamaku
Kemarin dan kemarin
adalah seorang lelaki
yang ditakdirkan dalam kesendirian
Tak pernah kutemu lagi
Bambang yang belia
turun ke laut mencari ikan-ikan
Aku jadi ingin pergi
merontokkan diri
Bukan di kotaku ini
Surabaya kotaku:
bisik sunyi


Analisis Puisi:
Puisi "Aku dan Kotaku" karya Bambang Darto menggambarkan perasaan puitis seseorang yang kembali ke kota kelahirannya. Puisi ini menciptakan nuansa nostalgia, rasa kehilangan, dan pertimbangan mengenai perubahan yang telah terjadi di kotanya.

Kembali ke Kota Kelahiran: Penyair menjelaskan bahwa ia telah kembali ke kotanya, yang merupakan tempat kelahirannya. Ini menciptakan suasana perasaan nostalgia, di mana penulis merenungkan kenangan masa lalu dan kembali ke akar-akarnya.

Kesendirian: Penyair merujuk pada masa lalu ketika ia adalah seorang lelaki muda dan kesendirian yang ditakdirkannya dalam hidup. Ini mungkin merujuk pada perasaan terisolasi atau kesendiriannya sebagai individu yang telah mengalami perjalanan kehidupan yang panjang.

Hujan Sebagai Simbolisme: Penggunaan hujan dalam puisi ini menciptakan simbolisme yang kuat. Hujan di sini mungkin melambangkan rasa kehilangan atau rasa sakit yang menurun dari langit, yang mencerminkan emosi penyair.

Perubahan Kota: Penyair merenungkan tentang perubahan yang telah terjadi di kotanya. Ketika ia kembali, ia merasa bahwa kota tersebut telah berubah dan dia merasa tidak lagi merdeka di kotanya. Ini menciptakan gambaran tentang perasaan tidak sesuai atau asing di tempat yang dulu dikenalnya dengan baik.

Kesunyian dan Keheningan: Puisi ini ditutup dengan kata-kata "bisik sunyi," yang menciptakan kesan hening dan kesunyian. Ini bisa berarti bahwa penyair merasa bahwa kotanya telah berubah menjadi tempat yang sepi, di mana kenangan dan keheningan lebih dominan daripada aktivitas dan kehidupan yang meriah.

Puisi ini menciptakan gambaran tentang seorang individu yang kembali ke kota kelahirannya dengan perasaan nostalgia, melihat perubahan yang telah terjadi, dan merenungkan kenangan masa lalu. Puisi ini menggambarkan pengalaman puitis yang bisa dirasakan oleh banyak orang yang kembali ke tempat kelahiran mereka setelah sekian lama.

Bambang Darto
Puisi: Aku dan Kotaku
Karya: Bambang Darto

Biodata Bambang Darto:
  • Bambang Darto lahir di Nganjuk, pada tanggal 26 Februari 1950.
  • Bambang Darto meninggal dunia di Yogyakarta pada tanggal 20 Januari 2018.
© Sepenuhnya. All rights reserved.