Analisis Puisi:
Puisi "Angin di Atas Pantai Sanur" karya Ngurah Parsua adalah ungkapan perasaan dan pengamatan penyair tentang keindahan dan keagungan pantai Sanur serta berbagai aspek kehidupan manusia yang terjadi di sekitarnya.
Pemandangan Pantai Sanur: Puisi ini menggambarkan pemandangan malam di pantai Sanur yang indah. Penyair menggambarkan bulan purnama yang bersinar terang dan menari di malam yang sunyi. Angin timur yang lembut di atas pantai memberikan sentuhan ketenangan pada pemandangan ini.
Perasaan Malam: Malam yang digambarkan dalam puisi ini terasa sunyi dan penuh dengan keheningan. Puisi menciptakan atmosfer yang tenang dan damai, memberikan pengaruh positif dan menggugah rasa spiritual.
Cerita Cinta: Puisi ini mengisahkan perasaan cinta yang berakhir tragis. "Pelancong tak kembali" dan "sudah lebur tak peduli" menggambarkan perasaan kehilangan yang mendalam. Pantai Sanur menjadi saksi bisu atas cinta yang berakhir dalam kepedihan.
Pesta Rindu: Ungkapan "berserakan pesta rindu" menggambarkan bagaimana perasaan cinta dan kerinduan yang tertinggal setelah kepergian seorang kekasih. Upacara dan seruling telah berakhir, meninggalkan kenangan yang sepi.
Cuci Uji: Ada elemen-elemen spiritual dalam puisi ini yang mencerminkan upacara dan pemurnian. "Melasti darah ditabur" dan "Dibasuh laut: terkubur" mungkin merujuk pada sebuah proses pembersihan atau penyucian.
Laut Sebagai Penyembuh: Laut digambarkan sebagai elemen yang memiliki kemampuan untuk membersihkan dan menyembuhkan. Ia membasuh duka dan tapa (latihan keagamaan) serta mencuci berbagai emosi negatif seperti amarah, nafsu, dan serakah.
Kesetiaan dan Kebajikan: Penyair mengangkat tema kesetiaan dan kebajikan yang menjadi ciri khas masyarakat Bali. Ia menunjukkan bahwa kesetiaan dan kebajikan adalah bagian integral dari kehidupan masyarakat Bali.
Kehidupan yang Bermakna: Puisi ini juga merenungkan makna kehidupan dan kepentingan menjalani kehidupan yang baik. Ia menggambarkan ketenangan spiritual yang dapat ditemukan dalam pengamatan dan refleksi terhadap alam.
Keindahan Pantai Sanur: Selain itu, puisi ini juga memuliakan keindahan pantai Sanur sebagai tempat suci dan rumah Tuhan yang abadi. Tempat-tempat ibadah seperti pura, gereja, mesjid, dan vihara dilihat sebagai bagian yang penting dari cinta dan milik Tuhan.
Perjalanan Spiritual: Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungi hubungan antara manusia, alam, dan spiritualitas. Angin, laut, matahari, dan elemen alam lainnya menjadi bagian dari perjalanan spiritual dan refleksi atas kehidupan.
Puisi "Angin di Atas Pantai Sanur" adalah sebuah karya yang memadukan keindahan alam dengan perasaan manusia, spiritualitas, dan refleksi atas kehidupan. Ini adalah sebuah puisi yang mengajak pembaca untuk merenung dan menghargai hubungan antara manusia, alam, dan kehidupan.
Puisi: Angin di Atas Pantai Sanur
Karya: Ngurah Parsua
Biodata Ngurah Parsua:
- Ngurah Parsua memiliki nama lengkap I Gusti Ngurah Parsua.
- Ngurah Parsua lahir di Bondalem, Singaraja, Buleleng.