Puisi: Ojek (Karya Aspar Paturusi)

Puisi "Ojek" secara sederhana namun efektif menggambarkan pentingnya ojek sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Ojek bukan ...
Ojek


motor ojek menerobos macet
berani zigzag di jalanan
tak peduli kiri kanan
ojek mengejar nilai jasa

penumpangnya bukan kalangan bawah saja
siapa menghindari terlambat, akan pilih ojek
seorang jaksa agung pernah menggunakannya
ada menteri duduk tersanyum-senyum di joknya

         banyak motor ojek
         banyak pengguna ojek
         perjalanan jaman
         lika-liku kehidupan
        ‘narik’ ojek jadi pilihan

kayaknya,  bila hidup penuh gemuruh
bila ingin memburu impian dan cita-cita
sediakan “ojek” dalam tekad dan upaya

Jakarta, 3 Januari 2013

Analisis Puisi:
Puisi "Ojek" karya Aspar Paturusi adalah sebuah penggambaran dalam bentuk puisi mengenai fenomena ojek yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat perkotaan di Indonesia.

Fenomena Ojek Sebagai Simbol Perjuangan dan Mobilitas: Puisi ini mencerminkan keberanian dan semangat perjuangan motor ojek yang menerobos kemacetan. Ojek digambarkan sebagai sarana mobilitas yang tangguh dan cepat.

Diversitas Pengguna Ojek: Puisi ini menggambarkan keragaman pengguna ojek dari berbagai lapisan masyarakat. Mulai dari kalangan bawah hingga pejabat tinggi seperti jaksa agung dan menteri, semuanya dapat memanfaatkan jasa ojek.

Lika-liku Kehidupan dan Pilihan Ojek: Strofa yang menyebut "perjalanan jaman" dan "lika-liku kehidupan" menyoroti realitas kehidupan yang penuh dengan tantangan. Penggunaan ojek di sini bisa diartikan sebagai simbol pilihan yang diambil dalam menghadapi kehidupan yang kompleks.

Simbolisme "Ojek" sebagai Pilihan dalam Tekad dan Upaya: Pemakaian ojek dalam "tekad dan upaya" di akhir puisi bisa diartikan sebagai simbol kesediaan untuk beradaptasi dan berjuang dalam mencapai tujuan hidup. Ojek menjadi representasi dari kerja keras dan daya juang.

Implikasi Sosial: Puisi ini memberikan gambaran bahwa di tengah gemuruh kehidupan, "ojek" bisa menjadi pilihan yang bijaksana. Ini juga mencerminkan keseharian masyarakat yang selalu berusaha mencari solusi praktis dalam menghadapi kesulitan.

Puisi "Ojek" secara sederhana namun efektif menggambarkan pentingnya ojek sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Ojek bukan hanya sarana transportasi, tetapi juga simbol perjuangan, mobilitas, dan kemampuan adaptasi di tengah dinamika kehidupan perkotaan.

Aspar Paturusi
Puisi: Ojek
Karya: Aspar Paturusi

Biodata Aspar Paturusi:
  • Nama asli Aspar Paturusi adalah Andi Sopyan Paturusi.
  • Aspar Paturusi lahir pada tanggal 10 April 1943 di Bulukumba, Sulawesi Selatan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.