Puisi: Selalu Aku Menjelma dalam Hujan (Karya Mochtar Pabottingi)
Puisi: Selalu Aku Menjelma dalam Hujan
Karya: Mochtar Pabottingi
Selalu Aku Menjelma dalam Hujan
A
Pada mulanya adalah panah-panah air yang menari berloncatan di atas genang di tabuh tambur daunan pohon-pohon pisang
Pada mulanya adalah mandi telanjang di deras hujan di pancuran rumah berjenjang di tingkah jingkrak kaki-kaki kencur di kitar deru liuk batang-batang nyiur
Dari desa. Aku menjelmaDan tumbuh. Dalam hujan
B
Di kota aku hadir pada lengkung kanopi kaca waktu di atasnya awan berguguranAku hadir pada tetes-tetes gerimis saat menjelma sungai-sungai kecil yang saling berpacu di kaca jendela saat pesawat meluncur lepas landasAku hadir pada rintik di alismu yang kuseka dengan jemari sebelum ciuman tak terleraiAku hadir pada siut angin baur hujan deru jalanan Sebelum kasih pupus Diringkus desau
C
Di suatu mesin waktu. Siapakah membuka bendungan raksasa di angkasa. Sehingga rindu kembali menyiram seluruh desaSiapakah melepas partikel-partikel masa kecil sehingga menyerbu berseliweran. Menyatu dalam limbubu. Dalam deru angin daunan bayang-bayangSiapakah di sana itu. Yang kembali mandi telanjang di bawah pancuran rumah berjenjang
Selalu aku menjelmaDalam hujan
Rawamangun, Jakarta, 2003
Sumber: Konsierto di Kyoto (2015)
Puisi: Selalu Aku Menjelma dalam Hujan
Karya: Mochtar Pabottingi
Biodata Mochtar Pabottingi:
- Mochtar Pabottingi lahir pada tanggal 17 Juli 1945 di Bulukumba, Sulawesi Selatan.