Puisi: Doa Panjang (Karya Dianing Widya Yudhistira)

Puisi "Doa Panjang" karya Dianing Widya Yudhistira menggugah perasaan dan pikiran, serta mengajak pembaca untuk merenungkan keajaiban dan keindahan ..
Doa Panjang

Senyummu di ambang pintu
mencipta meteor, bintang raya
dinding kamarmu adalah laut ungu
yang berkabut

Lilin itu
berapa lamakah berpendar
Seratus tahunkah?
Sepuluh harikah?

Jika nanti matahari pecah
menghanguskan jejak-jejak kita
akankah kau tetap pulang ke rumah
membariskan doa-doa panjang

Depok, Februari 2006

Analisis Puisi:
Puisi "Doa Panjang" karya Dianing Widya Yudhistira adalah sebuah karya sastra yang penuh dengan gambaran metaforis dan refleksi mendalam tentang kehidupan, cinta, dan harapan. Melalui bahasa yang puitis dan imaji yang kuat, penyair menyampaikan pesan tentang keabadian, cinta, dan harapan dalam perjalanan hidup.

Metafora dan Imaji yang Kuat: Penyair menggunakan metafora dan imaji yang kuat untuk menggambarkan perasaan dan pemikiran yang mendalam. Gambaran seperti "Senyummu di ambang pintu mencipta meteor, bintang raya" menciptakan citra tentang keajaiban dan keindahan yang melingkupi kedatangan orang yang dicintai.

Kehadiran Orang yang Dicintai: Dalam puisi ini, kehadiran orang yang dicintai dianggap sebagai sumber kebahagiaan dan keindahan yang tak tergantikan. Senyumnya di ambang pintu menjadi lambang kehangatan dan cahaya di tengah kegelapan.

Lilin sebagai Simbol Kehidupan: Lilin digambarkan sebagai simbol kehidupan yang singkat namun berpendar. Pertanyaan tentang berapa lama lilin akan berpendar mencerminkan refleksi tentang keabadian dan kerapuhan hidup manusia.

Harapan dan Ketidakpastian: Puisi ini juga menggambarkan harapan dan ketidakpastian dalam perjalanan hidup. Pertanyaan apakah orang yang dicintai akan tetap pulang dan membariskan doa-doa panjang jika matahari pecah, menggambarkan ketidakpastian akan masa depan dan keinginan untuk mempertahankan hubungan yang berarti.

Ketenangan dalam Doa: Puisi ini mengakhiri dengan gambaran tentang doa-doa panjang yang memenuhi ruang dan waktu. Doa digambarkan sebagai sumber ketenangan dan kekuatan di tengah ketidakpastian dan perubahan dalam kehidupan.

Puisi "Doa Panjang" karya Dianing Widya Yudhistira adalah sebuah karya yang memikat dengan bahasa puitis dan imaji yang kuat. Melalui gambaran yang mendalam tentang cinta, kehidupan, dan harapan, penyair mengajak pembaca untuk merenungkan makna keabadian, cinta, dan doa dalam perjalanan hidup manusia. Puisi ini menggugah perasaan dan pikiran, serta mengajak pembaca untuk merenungkan keajaiban dan keindahan yang terdapat dalam hubungan antarmanusia dan hubungan dengan Yang Maha Kuasa.

Puisi: Doa Panjang
Puisi: Doa Panjang
Karya: Dianing Widya Yudhistira

Catatan:
  • Dianing Widya Yudhistira adalah seorang sastrawati Indonesia.
  • Dianing Widya Yudhistira lahir di Batang, Jawa Tengah, pada tanggal 6 April 1974.
© Sepenuhnya. All rights reserved.