Puisi: Hujan 1/2 Jam (Karya Kurnia Effendi)
Puisi: Hujan 1/2 Jam
Karya: Kurnia Effendi
Hujan 1/2 Jam
Tetes terakhirnya tertinggal di genting apartemen Atap Merah:Ketika itu kau menulis suratDengan kertas buram, pensil 2 B, huruf latin tegakMengingatkan aku pada jarum-jarum ilalang, setelahratusan acre ombak ladang gandum, dan burung-burungyang diusir dengan berbagai tetabuhanDan kapas-kapas berhamburan dihembus anginyang terlambat
Hari belum sore benarTapi percintaan telah sampai pada puncaknyaSisa bunyi titik air menjelma detik --waktu yang perlahan menarik diriRanjang menjadi sunyi kembali. Rambutmu kusut,bagai sprei yang terlihat dari balkonDan cuaca membeku di jendela
Ketika itu seluruh kalimatmu mengandung tanya:Di bumi mana sebenarnya kita berpijak(Hujan setengah jam telah memberikan banyak kisah, yangsempat menyingkirkan beberapa reportase rutin)Ketika itu, kau melipat surat dengan tergesaMenulis sebuah alamat asing di atas sampulnyaSementara itu, kita berjalan ke arah lain:sebuah aliran waktu yang baru
Jakarta, 29 Desember 1997
Sumber: Hujan, Kopi, dan Ciuman (2017)
Puisi: Hujan 1/2 Jam
Karya: Kurnia Effendi
Biodata Kurnia Effendi:
- Kurnia Effendi lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada tanggal 20 Oktober 1960.