Puisi: Kabut (Karya Bambang Darto)

Puisi: Kabut Karya: Bambang Darto
Kabut


Rumput-rumput dan bunga-bungaan di kebun mungil
menggumam dalam perubahan warna: beku dan kelabu
Aneh, senantiasa menghadap padaku

Perempuan, semak-semak, dan anjung
amat sulit 'tuk dipilih dalam kabut yang membuih
antara tumpukan rimbun dan tanah lumpur

Matahari semakin memberat: wajah mati dan dingin
dan menggeser bayang tubuhnya di tepi langit
Aneh, merasa lebih lama memandang segala

Pertanyaan demi pertanyaan hampir tak tertahankan lagi
dalam kembara gemerlap cahaya kelabu kabut
senantiasa bicara pada rumput dan bunga-bunga: Kristal


Sumber: Horison (Agustus, 1974)

Analisis Puisi:
Puisi sering kali menjadi medium untuk menyampaikan perasaan, pengalaman, dan pemikiran yang mendalam. Dalam puisi "Kabut" karya Bambang Darto, terdapat penggambaran tentang kabut yang menghadirkan suasana misterius dan keindahan alam.

Misteri dalam Kabut yang Membuih: Puisi ini menggambarkan kabut yang mengubah warna dan terlihat beku dan kelabu. Rumput-rumput dan bunga-bungaan di kebun mungil menjadi bagian dari perubahan ini, dan mereka tampak aneh dengan senantiasa menghadap pada penulis. Kabut yang membuih menciptakan suasana misterius, di mana pilihan sulit dihadapkan pada perempuan, semak-semak, dan anjung. Antara tumpukan rimbun dan tanah lumpur, pilihan sulit harus dibuat dalam kebingungan yang tercipta.

Keindahan dalam Pengamatan yang Mendalam: Puisi ini juga mengungkapkan keindahan dalam pengamatan yang mendalam terhadap alam. Matahari yang semakin memberat menciptakan wajah yang mati dan dingin, dan pergeseran bayangannya di tepi langit memberikan kesan waktu yang lebih panjang. Penulis merasa terus memandang segala hal dengan intensitas yang tak biasa. Keindahan alam dan perubahan yang terjadi di sekitarnya menjadi sumber inspirasi dan refleksi.

Pertanyaan dan Perenungan dalam Gemerlap Kabut: Puisi ini memperlihatkan pertanyaan-pertanyaan yang hampir tak tertahankan dalam kembara gemerlap cahaya kelabu kabut. Penulis merenungkan kehidupan dan arti di balik kabut yang menyelimuti. Bicara pada rumput dan bunga-bunga, penulis mengeksplorasi misteri dan kejelasan, serta mencari kristal pemahaman dalam kebimbangan dan kebingungan.

Keindahan dalam Simbolisme dan Imajinasi: Puisi 'Kabut' karya Bambang Darto menghadirkan keindahan dalam simbolisme dan imajinasi. Kabut tidak hanya mewakili keadaan fisik, tetapi juga keadaan emosional dan kehidupan manusia. Penulis menciptakan suasana yang kaya akan warna, perenungan, dan keajaiban yang tersembunyi di balik kabut yang membingkai pengamatan dan pengalaman.

Puisi "Kabut" karya Bambang Darto mengajak pembaca untuk memasuki dunia misterius dan indah yang dihadirkan oleh kabut. Dalam penggambaran alam dan pertanyaan yang muncul, penulis membuka pintu bagi refleksi dan penemuan makna dalam kehidupan. Melalui simbolisme dan imajinasi yang kuat, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan keindahan dan kebimbangan di balik kabut yang membuih.

Bambang Darto
Puisi: Kabut
Karya: Bambang Darto

Biodata Bambang Darto:
  • Bambang Darto lahir di Nganjuk, pada tanggal 26 Februari 1950.
  • Bambang Darto meninggal dunia di Yogyakarta pada tanggal 20 Januari 2018.
© Sepenuhnya. All rights reserved.