Puisi: Kepada Ayah Bundaku (Karya Sides Sudyarto D. S.)

Puisi "Kepada Ayah Bundaku" karya Sides Sudyarto D. S. menggambarkan rasa hormat, kasih sayang, dan penghargaan seorang anak terhadap orang tua.
Kepada Ayah Bundaku


Ayah Bundaku, tunjukkanlah padaku
Jalan lurus mencapai cita mulia
Ayah Bundaku, bimbinglah daku
Mengabdi padamu

Ayah Bundaku, tetesan kasihmu sejuk
Nyaman menyentuh tepi hatiku
Pengorbananmu menyala
Membakar semangat hidupku

Ayah Bunda,
Beri daku petunjuk dan teladan
Hingga kelak aku selamat
Mengarungi kehidupan


Sumber: Pancasila dalam Puisi (1979)

Analisis Puisi:
Puisi "Kepada Ayah Bundaku" karya Sides Sudyarto D. S. menggambarkan rasa hormat, kasih sayang, dan penghargaan seorang anak terhadap orang tua.

Sentimen Rasa Hormat dan Penghormatan: Puisi ini menciptakan nuansa rasa hormat yang mendalam kepada Ayah dan Bunda. Kata-kata "Ayah Bundaku, tunjukkanlah padaku" menggambarkan seseorang yang mencari petunjuk dan bimbingan dari kedua orang tua dengan rasa hormat yang besar.

Cita-Cita Mulia dan Petunjuk Hidup: Frasa "Jalan lurus mencapai cita mulia" menyoroti aspirasi untuk mencapai tujuan yang mulia dan mencerminkan keinginan untuk diberi petunjuk hidup yang benar oleh orang tua.

Kelembutan dan Kesejukan Kasih Sayang: Ungkapan "Tetesan kasihmu sejuk" menciptakan gambaran kelembutan dan kesejukan kasih sayang orang tua. Hal ini mencerminkan kedekatan emosional antara anak dan orang tua.

Pengorbanan dan Semangat Hidup: Puisi ini menekankan pada pengorbanan orang tua dengan frasa "Pengorbananmu menyala" dan "Membakar semangat hidupku." Hal ini menggambarkan dedikasi dan semangat orang tua dalam membimbing anak menuju kesuksesan.

Petunjuk dan Teladan: Ungkapan "Beri daku petunjuk dan teladan" menunjukkan keinginan untuk mendapatkan bimbingan dan contoh dari orang tua. Hal ini mencerminkan pentingnya peran orang tua sebagai panutan dalam kehidupan.

Permohonan Keselamatan: Puisi ini menyampaikan permohonan untuk diberi petunjuk hingga kelak mencapai keselamatan. Ini mencerminkan keinginan seorang anak untuk tetap selamat dan sukses di kehidupannya.

Keterhubungan Dengan Kehidupan: Puisi ini menciptakan hubungan yang erat antara orang tua dan anak dengan kata-kata seperti "Mengabdi padamu" dan "Nyaman menyentuh tepi hatiku." Ini mencerminkan kehadiran yang hangat dan mendalam dalam hubungan keluarga.

Puisi "Kepada Ayah Bundaku" bukan hanya sekadar ekspresi rasa cinta anak kepada orang tua, tetapi juga merupakan pengakuan akan peran penting orang tua dalam membimbing, memberikan kasih sayang, dan menciptakan fondasi untuk masa depan yang baik. Sides Sudyarto D. S. berhasil merangkai kata-kata yang sederhana namun penuh makna, menciptakan puisi yang sarat dengan nilai-nilai kekeluargaan, rasa hormat, dan harapan untuk keselamatan dan kesuksesan di kehidupan.

Puisi: Kepada Ayah Bundaku
Puisi: Kepada Ayah Bundaku
Karya: Sides Sudyarto D. S.

Biodata Sides Sudyarto D. S.:
  • Sudiharto lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada tanggal 14 Juli 1942.
  • Sudiharto meninggal dunia di Jakarta, pada tanggal 14 Oktober 2012.
  • Sudiharto menggunakan nama pena Sides Sudyarto D. S. (Sides = Seniman Desa. huruf D = nama ibu, yaitu Djaiyah. huruf S = nama ayah, yaitu Soedarno).
© Sepenuhnya. All rights reserved.