Puisi: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan (Karya Sides Sudyarto D. S.)

Puisi ini menggambarkan semangat kebangsaan, kekuatan rakyat, dan kepercayaan pada demokrasi sebagai landasan utama pembangunan negara.
Kerakyatan yang Dipimpin
Oleh Hikmah Kebijaksanaan
Dalam Permusyawaratan/Perwakilan


Negeri ini kami tegakkan untuk selama-lamanya
Pusaka nenek moyang, warisan sejarah bangsa
Negeri ini akan kami pertahankan
Hingga titik darah yang penghabisan

Kami rakyat Indonesia, punya tenaga
Kami rakyat Indonesia, punya suara
Yang menentukan kehidupan bangsa
Yang menentukan arah bahtera negara.

Kami percayakan dengan tulus suara kami
Kepada wakil-wakil kami yang terpanggil
Menyuarakan hati nurani
Seluruh penghuni Ibu Pertiwi

Sumber: Pancasila dalam Puisi (1979)

Analisis Puisi:
Puisi "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan" karya Sides Sudyarto D. S. menggambarkan semangat kebangsaan, kekuatan rakyat, dan kepercayaan pada demokrasi sebagai landasan utama pembangunan negara.

Semangat Patriotisme dan Kebangsaan: Puisi ini menciptakan aura semangat patriotisme yang tinggi. Kata-kata seperti "Negeri ini kami tegakkan," dan "Pusaka nenek moyang" menunjukkan kebanggaan terhadap warisan sejarah dan tekad untuk mempertahankan negara.

Keberanian dan Pengorbanan: Frasa "Hingga titik darah yang penghabisan" menciptakan gambaran keberanian dan kesiapan untuk berkorban demi keberlanjutan dan keutuhan negara. Hal ini menonjolkan semangat pengabdian yang mendalam.

Pentingnya Partisipasi Rakyat: Puisi ini menekankan peran utama rakyat dalam pembangunan negara. Dengan menyatakan bahwa "Kami rakyat Indonesia, punya tenaga" dan "punya suara," puisi ini mengangkat kekuatan rakyat sebagai motor penggerak kemajuan.

Demokrasi dan Perwakilan: Pemilihan kata seperti "Kami percayakan dengan tulus suara kami" dan "Kepada wakil-wakil kami yang terpanggil" menyoroti pentingnya demokrasi dan sistem perwakilan dalam membentuk kebijakan dan mengarahkan negara.

Kepercayaan pada Wakil Rakyat: Ungkapan "Menyuarakan hati nurani" menunjukkan harapan dan kepercayaan rakyat pada wakil-wakilnya. Puisi ini menegaskan bahwa suara rakyat memiliki kekuatan untuk menciptakan perubahan positif.

Kemajuan Menuju Masa Depan yang Cerah: Dengan mengatakan "Yang menentukan arah bahtera negara," puisi ini menciptakan gambaran tentang rakyat yang bergerak bersama untuk mencapai masa depan yang lebih baik dan cerah.

Ketulusan dan Keikhlasan: Ungkapan "Kami percayakan dengan tulus suara kami" menciptakan nuansa ketulusan dan keikhlasan dalam proses demokrasi. Rakyat dengan tulus meletakkan harapan dan kepercayaan pada perwakilan mereka.

Puisi ini bukan hanya menciptakan sebuah lukisan indah tentang semangat kebangsaan, tetapi juga menunjukkan keterlibatan rakyat dalam proses pembangunan negara. Dengan menekankan kekuatan suara rakyat, keberanian, dan kepercayaan pada demokrasi, puisi ini menginspirasi untuk terus memupuk semangat kebersamaan dan tanggung jawab dalam membentuk masa depan bangsa. Sides Sudyarto D. S. berhasil menyampaikan pesan yang mendalam dan puitis tentang arti sejati kerakyatan dan kepemimpinan yang bijaksana.

Puisi: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Puisi: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Karya: Sides Sudyarto D. S.

Biodata Sides Sudyarto D. S.:
  • Sudiharto lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada tanggal 14 Juli 1942.
  • Sudiharto meninggal dunia di Jakarta, pada tanggal 14 Oktober 2012.
  • Sudiharto menggunakan nama pena Sides Sudyarto D. S. (Sides = Seniman Desa. huruf D = nama ibu, yaitu Djaiyah. huruf S = nama ayah, yaitu Soedarno).
© Sepenuhnya. All rights reserved.