Kerikil
akhirnya, tinggal kerikil di hatikudan rasa linu jari-jari dicongkel kukunyabertahun mengingatmu, hanya mengundangkesedihan seseorang menimba airdi sumur kering yang tuadi hening malamderit katrolnya kian terasa
tapi masih juga kakakanmu menggemaungmenepikan anginlalu lama berhuni di gelap dadakumemperdengarkan kepuasan seseorangmengulur dan menarik talipada tangan yang tak kau sempatkan meraihnya
ada sereset bambu di ulu tenggorokaningin kuteriakkan agar kau dengarsebelum lebih dalam menggoresi pita suaraku;membuatnya berdarah
1999
Puisi: Kerikil
Karya: Nenden Lilis Aisyah
Catatan:
- Nenden Lilis Aisyah lahir di Malangbong, Garut, Jawa Barat, pada tanggal 26 September 1971.