Puisi: Mari Aku Sisir Alis di Matamu (Karya Afrizal Malna) Mari Aku Sisir Alis di Matamu Tadi sudah aku beli ketimun, lima buah. Warnanya hijau pucat. Mari aku lihat alismu…
Puisi: Hari yang Bergemuruh (Karya Juniarso Ridwan) Hari yang Bergemuruh nyonya Margho membaca surat itu sekali lagi, halilintar menjalar di benaknya, badai pun mendera kerongkongan. Surat itu seperti …
Puisi: Penghuni Dangau di Tepi Danau (Karya Piek Ardijanto Soeprijadi) Penghuni Dangau di Tepi Danau Seorang lelaki tua menyadap senja mengail di tepi telaga pandang menebar sekitar menampung sisa sinar me…
Puisi: Resonansi Indonesia (Karya Ahmadun Yosi Herfanda) Resonansi Indonesia Bahagia saat kau kirim rindu termanis dari lembut hatimu jarak yang memisahkan kita laut yang mengasuh hidup nakhoda …
Puisi: Menuju Indonesia Baru (Karya John Dami Mukese) Menuju Indonesia Baru Untuk Gus Dur dan Mbak Mega Ketika nun jauh di timur negeri Dengan tinta berpijar api reformasi Kami mencatat pada secarik mera…
Puisi: Doa dalam Kabut (Karya Leon Agusta) Doa dalam Kabut Suatu ketika, akan ada yang siuman Mungkin tak semua mati jadi korban kegilaan Pohon dan daunan masih akan saling berbisik: …
Puisi: Surat Malam untuk Paska (Karya Joko Pinurbo) Surat Malam untuk Paska Masa kecil kaurayakan dengan membaca. Kepalamu berambutkan kata-kata. Pernah aku be…
Puisi: Naik Andong Kehujanan (Karya Joko Pinurbo) Naik Andong Kehujanan Andong terguncang-guncang di bawah hujan. Hujan mengguyur, melecut kudaku yang kecapaian. (Andong: keranda indah yang me…
Puisi: Selamat Tinggal Manusia Budak Indonesia (Karya Hamid Jabbar) Selamat Tinggal Manusia Budak Indonesia Akulah Indonesia yang kalian puja-puja dalam lagu. Akulah Indonesia yang kalian injak-injak…
Puisi: Utang (Karya Joko Pinurbo) Utang Orang miskin itu memberanikan diri bertamu ke sahabatnya yang dulu miskin tapi sekarang kaya raya. Tak…
Puisi: Mata (Karya Sulaiman Juned) Mata Anak panah tertancap dalam bunga api. Penglihatan menyandera jiwa. Rasa terpenjara di beku senyummu (Tuhan, jangan butakan mata-hatiku…
Puisi: Roh (Karya Ngurah Parsua) Roh Berkerumun siapakah itu? manusia api tak mati hidupnya hidup matinya mati tak luka darahnya pengembara kemiskinan keadilan pasar tanah samudara b…
Puisi: Siapakah yang Menjemput Matahari (Karya Fatin Hamama) Siapakah yang Menjemput Matahari mengenang MB Siapakah yang menjemput matahari hingga bulan sampai di sini sekelompok undan terbang ke langit mengadu…