Puisi: Malam Tamansari (Karya Suminto A. Sayuti)

Puisi "Malam Tamansari" karya Suminto A. Sayuti menciptakan gambaran tentang pertemuan cinta antara dua insan dalam suasana malam yang tenang.
Malam Tamansari

Penjaga malam itu datang tatkala rembulan
jatuh di pundak tembok temugelang. Aku pun
bergegas masuk ke dalam mata cincin di jari
manismu, nimas. Orang-orang ribut, "Malingsakti,
malingsakti, di mana engkau sembunyi".
Keraguan muncul menyelimuti kalbumu. "lepas
dan berikan buat tumbal-pageblug negeri, Pipi
ini lebih nikmat dielus telanjang jari. "Aku pun
bergegas sembunyi di ikat sanggul rambutmu.
Engkau pun bergegas berbisik, "Malinghati, malinghati,
Kepadamu selamanya aku bakalan mengabdi". Lalu sepi.
Penjaga malam itu pergi tatkala rembulan jatuh
di pundak tembok temugelang. Aku pun bergegas
keluar dari persembunyian. "Surtikanti, Surtikanti,
lelaki sejati tak pernah cidra ing janji". lalu sepi.

Pakem, 1989

Sumber: Horison (Maret, 2007)

Analisis Puisi:
Puisi "Malam Tamansari" karya Suminto A. Sayuti adalah sebuah karya sastra yang penuh dengan elemen-elemen romantisme dan keindahan bahasa. Puisi ini menciptakan gambaran tentang pertemuan cinta antara dua insan dalam suasana malam yang tenang.

Gambaran Malam yang Tenang: Puisi ini menciptakan gambaran malam yang tenang di lokasi yang disebut Tamansari. Malam adalah waktu yang dipilih oleh penulis untuk menciptakan suasana romantis dan penuh misteri. Rembulan yang jatuh memberikan sentuhan visual yang indah dalam puisi ini.

Kisah Cinta Rahasia: Puisi ini menggambarkan kisah cinta yang rahasia dan penuh gairah antara dua orang. Penjaga malam yang datang mungkin adalah pengawas atau gangguan dalam hubungan mereka. Namun, cinta mereka tetap kuat meskipun harus sembunyi-sembunyi.

Bahasa Metaforis: Puisi ini menggunakan bahasa yang kaya dengan metafora dan perumpamaan untuk menggambarkan perasaan cinta. Penjaga malam yang datang menjadi simbol untuk rintangan-rintangan dalam hidup, tetapi cinta mereka tetap bersemi.

Dramatisasi Dialog: Dialog antara dua kekasih di dalam puisi ini memberikan elemen dramatisasi yang kuat. Mereka berbicara dengan kata-kata yang penuh gairah dan keintiman, menciptakan nuansa romantis yang mendalam.

Nama Karakter: Nama karakter dalam puisi ini, seperti "Malingsakti", "Malinghati", dan "Surtikanti", memiliki makna khusus dalam konteks puisi ini. Mereka dapat menggambarkan karakteristik dan perasaan karakter-karakter tersebut.

Kesetiaan Cinta: Puisi ini menggambarkan tema kesetiaan dalam cinta. Meskipun ada rintangan dan ketidakpastian, kedua karakter ini berjanji untuk tetap setia dan mengabdi satu sama lain.

Penutup yang Misterius: Puisi ini ditutup dengan kata-kata "lalu sepi," yang memberikan kesan misterius dan mendalam. Hal ini dapat diartikan sebagai perasaan tenang dan damai setelah kisah cinta yang intens.

Puisi "Malam Tamansari" adalah karya sastra yang memadukan romantisme, misteri, dan keindahan bahasa. Ini adalah ekspresi cinta yang kuat dan kemampuan penulis untuk menggambarkan perasaan cinta dalam suasana malam yang tenang dan indah.

Suminto A. Sayuti
Puisi: Malam Tamansari
Karya: Suminto A. Sayuti

Biodata Suminto A. Sayuti:
  • Prof. Dr. Suminto A. Sayuti lahir pada tanggal 26 Oktober 1956 di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.