Puisi: Melayari Air Mata Ibu (Karya Nenden Lilis Aisyah)

Puisi "Melayari Air Mata Ibu" karya Nenden Lilis Aisyah menyiratkan perjalanan emosional seseorang yang merenungkan ikatan khusus antara seorang ...
Melayari Air Mata Ibu

akulah kini yang mengambang di telaga air matamu
meski masih kuingat lengking weker itu
membawaku ke negeri jauh
kuingat sendu matamu menatap rahimku penuh haru
sepasang kaki mungil menendang-nendangku
sementara hatiku lemas dalam rahimmu
dan suaraku menggema pada dinding-dindingnya
menjerit, memanggil, merindumu, Ibu
tapi mengapa jarak tiba-tiba saja
seakan kekal di antara kita
dan aku terus mengambang melayari air mata;
air matamu dulu!

1994

Analisis Puisi:
Puisi "Melayari Air Mata Ibu" karya Nenden Lilis Aisyah adalah sebuah karya yang penuh dengan kesedihan, rasa kehilangan, dan keinginan untuk kembali pada kasih sayang seorang ibu. Puisi ini menyiratkan perjalanan emosional seseorang yang merenungkan ikatan khusus antara seorang ibu dan anak.

Kenangan akan Kelahiran dan Kehadiran Ibu: Penyair menggunakan gambaran kenangan masa lalu akan momen kelahiran dan hubungan yang begitu erat antara seorang anak dan ibunya. Ia merenungkan perasaan saat berada di rahim ibunya, merasakan lengking weker yang membawanya ke dunia.

Emosi di Balik Kepergian dan Jarak yang Tersebabkan: Puisi ini merenungkan emosi dan kehilangan yang dirasakan setelah perpisahan dari rahim ibunya, serta rasa terputus dan jarak yang muncul seiring berjalannya waktu. Penyair menyampaikan kerinduan yang kuat akan hubungan yang terputus secara fisik namun masih terjalin secara emosional.

Makna "Melayari Air Mata Ibu": "Air mata ibu" dalam puisi ini mungkin merupakan simbol dari kesedihan, perpisahan, dan pengorbanan yang dialami ibu. Penyair merenungkan perjalanan hidupnya dan bagaimana ia terus mengambang, melayari "air mata ibu" yang merupakan lambang kesedihan, perjuangan, dan pengorbanan ibunya.

Kerinduan Akan Hubungan Ibu-Anak yang Kekal: Puisi ini menyampaikan kerinduan yang mendalam dan keinginan yang kuat untuk kembali pada kasih sayang dan perlindungan ibu, serta keinginan untuk memperkuat ikatan yang terputus dan jarak yang terasa seolah tak teratasi.

Puisi "Melayari Air Mata Ibu" adalah sebuah karya yang sarat dengan emosi, kesedihan, dan rindu akan ikatan yang erat antara seorang ibu dan anak. Penyair menggambarkan perjalanan emosional yang melibatkan perpisahan, kesedihan, dan keinginan kuat untuk kembali pada kehangatan dan cinta seorang ibu, serta kerinduan akan hubungan yang kekal dan tidak terputus.

Puisi: Melayari Air Mata Ibu
Puisi: Melayari Air Mata Ibu
Karya: Nenden Lilis Aisyah

Biodata Nenden Lilis Aisyah:
  • Nenden Lilis Aisyah lahir di Malangbong, Garut, Jawa Barat, pada tanggal 26 September 1971.
© Sepenuhnya. All rights reserved.