Mengenang Bandung dari Jauh
Jalan-jalan basah menuju puncak bukit, hutan kecil, rimbun daunJalan-jalan rindang dengan pohonan yang setia menjadi payungJalan-jalan teranyam rumit, gang-gang dengan rumah yang rapatJalan-jalan yang seperti beku, garis-garis wajah kota yang tak berubahJalan-jalan dengan lalu-lintas sibuk, warna-warni terhenti, bergeser lambatJalan-jalan yang hangat oleh kafe, aroma kopi-krim suara kenes mojang PrianganJalan-jalan sendu dan larut di bawah embun malam, sinar lampu yang temaramJalan-jalan dengan lintasan cepat, waktu dan peristiwa tumpah-tindihJalan-jalan gembur, ladang subur penuh tanaman sayurJalan-jalan berhias gelak-tawa anak muda, aroma keringat mahasiswaJalan-jalan dalam denyut rahasia, malam dengan musik fusion, ciuman berkelebatJalan-jalan menukik sunyi pada tebaran kabut, samar uap jagung rebusJalan-jalan berserak aneka rona bunga, ucapan selamat dan warna perak kematianJalan-jalan tak tentu arah, memisah dari mata anginJalan-jalan saling bersilang, menembus hatimu, menderu suara di hatiku, terseret gelombang waktuKini membayang dalam genangan air mataKetika semua menjadi jauhSeperti sebuah jarak
Jakarta, 1999
Puisi: Mengenang Bandung dari Jauh
Karya: Kurnia Effendi
Catatan:
- Kurnia Effendi lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada tanggal 20 Oktober 1960.