Nada yang Tercampak
kita akui, kekayaan alam kita melimpah,dan dijanjikan untuk kemakmuran bersama,tapi kepada siapa kemudiaan tercurah,itu lantaran ucap kita tak bermakna
tiap hari huruf-huruf berhamburan,mengumandangkan almanak buram,lalu kita berkelakar tentang aturan,sambil melirik kampung terbenam
anak-anak dengan fasih bernyanyi, tanah airkutanah tumpah darahku,tapi di mana rumah dan ladangku,mungkin hanya muncul dalam kalbu kelabu.
"kawan, kita bersama tersesat di negeri sendiri."
1996Puisi: Nada yang Tercampak
Karya: Juniarso Ridwan
Catatan:
- Juniarso Ridwan lahir di Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 10 Juni 1955.