Shofa dan Briza dalam Komposisi Tengah Hari
Di atas permukaan batu alam yang kasar, Shofa dan Brizamenciptakan kehidupan. Pada lembar dunia yang lainmereka melahirkan manusia, hewan, dan tumbuhan. Merekamenggariskan nasib dengan pikiran, menandai dengan aksara,menanamkan berbagai perasaan, seperti angin meletakkanserbuk sari pada rekah putik
Pada jarak yang terjangkau tangan, aku menciptakan dunia bagiShofa dan Briza. Mereka bukan merpati yang gemar memainkansayap bersenda gurau di teras pegupon. Kuletakkan mereka padabentangan pikiran, tanpa ruas tanpa batas, kecuali cahaya darimatahari yang sama. Dialah benda yang membocorkan rahasia diantara kami, bahwa tengah hati sedang menghampiri
Aku tak mungkin menduga isi hati Shofa dalam asuhan angintaman, ketika daun-daun kering luruh ke pangkuan memberinyainspirasi. Aku tak sanggup mencuri isi kepala Briza yangterpukau suara dari balik punggungnya. Mereka kini menjadibagian dari sebuah taman: serupa patung batu atau serumpunperdu, mirip fontain yang riang atau bangku beton dengansisa remah cokelat, bagai lampu tanam yang bertugas membericahaya dari cekung tanah sehabis senja
Ini tengah hari berangin, waktu aku bebas berangan, sepanjangaku betul-betul beringin
Jakarta, 2011
Sumber: Hujan, Kopi, dan Ciuman (2017)
Puisi: Shofa dan Briza dalam Komposisi Tengah Hari
Karya: Kurnia Effendi
Biodata Kurnia Effendi:
- Kurnia Effendi lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada tanggal 20 Oktober 1960.