Puisi: Tengku Cik di Tiro (Karya Sides Sudyarto D. S.)

Puisi "Tengku Cik di Tiro" menggambarkan perjuangan seorang pahlawan Aceh melawan penjajahan Belanda dengan menggunakan elemen sejarah, ...
Tengku Cik di Tiro


Putra Bangsa, dikau dibesarkan
Ketika serdadu Belanda mulai menginjak Aceh
Perlahan-lahan negerimu direbut
Dengan kekuatan senjata

Tengku Cik Di Tiro, dengan waspada kau maju
Menghadapi serangan-serangan lawan
Kau dirikan Angkatan Perang Sabil
Di bulan Mei 1881 kau serbu benteng musuh

Satu demi satu benteng Belanda kau hancurkan
Benteng Indrapuri, Lambaro hingga Aneuk Galong
Satu demi satu serdadu Belanda jatuh
Memekik melolong-lolong

Namun Tengku, Belanda licin dan jahat
Engkau diracun hingga tewas
Namun kau gugur sebagai pahlawan agama dan negara
Perwira dikau, pembela bangsa


Sumber: Pahlawan dalam Puisi (1979)

Analisis Puisi:
Puisi ini mengangkat kisah perjuangan Tengku Cik di Tiro, seorang pahlawan Aceh yang gigih melawan penjajahan Belanda. Berikut adalah analisis beberapa aspek dalam puisi ini:

Konteks Sejarah: Puisi ini menciptakan latar belakang sejarah yang kuat, menggambarkan serangan Belanda ke Aceh dan usaha perlawanan yang dilakukan oleh Tengku Cik di Tiro. Penggunaan konteks sejarah memperkaya makna puisi dan memberikan pemahaman lebih mendalam tentang perjuangan tersebut.

Pembangunan Karakter Pahlawan: Tengku Cik di Tiro digambarkan sebagai pahlawan yang gigih dan waspada. Dia membela tanah airnya melawan invasi Belanda dan mendirikan Angkatan Perang Sabil sebagai upaya untuk mengusir penjajah.

Serangan terhadap Benteng Belanda: Puisi menyoroti serangan yang dilakukan oleh Tengku Cik di Tiro terhadap benteng-benteng Belanda seperti Indrapuri, Lambaro, dan Aneuk Galong. Ini menciptakan citra keberanian dan kegigihan dalam melawan musuh yang lebih kuat.

Kematian Pahlawan: Meskipun berhasil menghancurkan benteng dan melumpuhkan sejumlah serdadu Belanda, Tengku Cik di Tiro pada akhirnya diracun hingga tewas. Kematian pahlawan ini menciptakan nuansa tragedi dalam puisi, memberikan kesan kepahlawanan yang bersifat pengorbanan.

Perjuangan Agama dan Negara: Tengku Cik di Tiro dipuji sebagai pembela bangsa dan agama. Perjuangannya bukan hanya demi kemerdekaan politik, tetapi juga mencakup dimensi keagamaan. Puisi ini meresapi nilai-nilai keislaman dan nasionalisme yang kuat.

Puisi "Tengku Cik di Tiro" menggambarkan perjuangan seorang pahlawan Aceh melawan penjajahan Belanda dengan menggunakan elemen sejarah, karakterisasi yang kuat, dan fokus pada perjuangan agama dan negara. Puisi ini menjadi suatu bentuk penghormatan terhadap keberanian dan pengorbanan Tengku Cik di Tiro dalam mempertahankan tanah airnya.

Puisi: Tengku Cik di Tiro
Puisi: Tengku Cik di Tiro
Karya: Sides Sudyarto D. S.

Biodata Sides Sudyarto D. S.:
  • Sudiharto lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada tanggal 14 Juli 1942.
  • Sudiharto meninggal dunia di Jakarta, pada tanggal 14 Oktober 2012.
  • Sudiharto menggunakan nama pena Sides Sudyarto D. S. (Sides = Seniman Desa. huruf D = nama ibu, yaitu Djaiyah. huruf S = nama ayah, yaitu Soedarno).
© Sepenuhnya. All rights reserved.