Bunga-bunga Jatuh Bertaburan
Dalam kamarku yang kecil iniDalam penjara kecildi jalan bernama palsu Keagungandatang angin dari Makassardatang angin dari Banjarmasindatang angin dari Yogyakartadatang angin dari Jakartakamarku jadi panas dan sesakangin datang tak berhembus membawa dinginTapi membawa bau darah danpekik perjuangan, ratap tangis,dan orang tindasandi bawah kaki kezaliman dan kepalsuanberkata angin: mengapa engkau tak menangis,menangisi bunga-bunga jatuhbertaburanbunga-bunga hati nurani bangsayang bangkit melawan kezaliman,Bukannya aku tak berduka, kataku,suaraku gemetar menahan kemarahan.Tapi mereka tak minta ditangisiBukan air mata, tapi gumpalan tinju,Bukan sedu-sedan, tapi pekik peperangan,Yang mesti kita berikanagar penjara besar di luar tembokpenjara yang kecil inidi jalan palsu bernama Keagunganruntuhlah, tembok kezalimanAgar bunga-bunga tak jatuh bertaburandibunuh di pangkuan kemerdekaan.
28 Maret 1966
Puisi: Bunga-bunga Jatuh Bertaburan
Karya: Mochtar Lubis
Catatan:
- Mochtar Lubis lahir di Padang pada tanggal 7 Maret 1922.
- Mochtar Lubis meninggal dunia di Jakarta pada tanggal 2 Juli 2004 (pada usia umur 82 tahun).