Puisi: Cut Meutia (Karya Sides Sudyarto D. S.)

Puisi "Cut Meutia" karya Sides Sudyarto D. S. adalah sebuah penghormatan dan pengagungan terhadap sosok Cut Meutia, seorang pahlawan perempuan dari ..
Cut Meutia
- 1908


Dikau Srikandi gagah berani
Umurmu habis untuk berperang
Melawan penjajah dan kebathilan
Menumpas musuh penyebar kekafiran.

Cut Meutia wanita gagah perkasa
Hidupmu habis untuk berjuang
Dari rimba ke rimba kau bergerilya
Melawan penjajah Belanda

Kau tiada menyerah, walau musuh mengepung rapat
Peluru-peluru terus memburumu
Tentara marsose selalu menembakimu
Dari paya ke paya dari bukit ke bukit

Kau lahirkan anakmu dalam persembunyian
Kau bertahan terus dalam pelarian
Sambil menyandang senjata
Terus kau berperang membela rakyat menderita

Hari itu kau terkepung rapat oleh pasukan Belanda
Tetapi kau tidak menyerah
Bagi singa betina kau hunus pedangmu
Kau tebas musuh berjatuhan

Peluru menembus dadamu
Srikandi, dikau terjatuh gugur berdarah
Meutia, darahmu menaburkan benih kemerdekaan
Jenazahmu menghantar kebebasan bangsa


Sumber: Pahlawan dalam Puisi (1979)

Analisis Puisi:
Puisi "Cut Meutia" karya Sides Sudyarto D. S. adalah sebuah penghormatan dan pengagungan terhadap sosok Cut Meutia, seorang pahlawan perempuan dari Aceh yang berjuang dengan gagah berani melawan penjajahan Belanda. Puisi ini menggambarkan sosok Cut Meutia sebagai seorang Srikandi yang perkasa, berjuang dengan penuh semangat dan keberanian, dan rela mengorbankan hidupnya demi kemerdekaan dan kehormatan bangsa.

Perjuangan Melawan Penjajah: Puisi ini menggambarkan perjuangan Cut Meutia melawan penjajah Belanda dengan gagah berani. Ia tidak gentar menghadapi musuh yang kuat dan terus bergerilya dari rimba ke rimba. Meskipun dikepung dan ditembaki peluru oleh pasukan Belanda, Cut Meutia tidak menyerah, bahkan ia bertarung dengan berani dan mengorbankan dirinya demi kebebasan bangsanya.

Kebangkitan Wanita Pemberani: Puisi ini menonjolkan kebangkitan wanita pemberani seperti Cut Meutia. Dalam sebuah era di mana peran wanita seringkali dianggap terbatas, Cut Meutia menjadi contoh wanita yang berani dan gigih dalam memperjuangkan hak dan martabat rakyatnya. Ia membuktikan bahwa wanita juga memiliki keberanian dan kekuatan untuk melawan penjajah dan kebathilan.

Simbol Kemerdekaan: Cut Meutia digambarkan sebagai simbol kemerdekaan bangsa. Kematian dan pengorbanannya yang mengorbankan dirinya untuk kebebasan rakyatnya menjadi benih kemerdekaan bagi bangsa. Darahnya yang menaburkan benih kemerdekaan dianggap sebagai pengorbanan suci yang menghantar kebebasan bangsa.

Penghormatan dan Pengagungan: Puisi ini secara keseluruhan mencerminkan penghormatan dan pengagungan terhadap sosok Cut Meutia sebagai pahlawan perempuan yang berani dan berjuang dengan gagah berani. Bahasa puitis yang digunakan oleh penyair menyampaikan ungkapan pujian dan rasa hormat atas pengabdiannya yang tulus dan setia bagi bangsa dan negara.

Puisi "Cut Meutia" karya Sides Sudyarto D. S. adalah sebuah penghormatan dan pengagungan terhadap sosok Cut Meutia, seorang pahlawan perempuan dari Aceh yang berjuang dengan gagah berani melawan penjajahan Belanda. Puisi ini menggambarkan sosok Cut Meutia sebagai seorang Srikandi yang perkasa, berjuang dengan penuh semangat dan keberanian, dan rela mengorbankan hidupnya demi kemerdekaan dan kehormatan bangsa. Puisi ini menyampaikan pesan penting tentang keberanian dan kegigihan wanita dalam perjuangan untuk keadilan dan kemerdekaan.

Puisi: Cut Meutia
Puisi: Cut Meutia
Karya: Sides Sudyarto D. S.

Biodata Sides Sudyarto D. S.:
  • Sudiharto lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada tanggal 14 Juli 1942.
  • Sudiharto meninggal dunia di Jakarta, pada tanggal 14 Oktober 2012.
  • Sudiharto menggunakan nama pena Sides Sudyarto D. S. (Sides = Seniman Desa. huruf D = nama ibu, yaitu Djaiyah. huruf S = nama ayah, yaitu Soedarno).
© Sepenuhnya. All rights reserved.