Puisi: Hutan Jati (Karya Rita Oetoro)

Puisi "Hutan Jati" karya Rita Oetoro merangkum keindahan alam, kenangan pribadi, dan pemandangan yang melankolis dari hutan jati yang telah berubah.
Hutan Jati


aroma menyengat khas dedaunan jati yang
telah lama kukenal, tiada di sini; hanya
warna kecokelatan batang-batang dan
rerantingan meranggas diterpa angin menderu
kering berdebu di tengah musim kemarau


1998

Sumber: Nyanyian Malam (1998)

Analisis Puisi:
Puisi adalah medium sastra yang memungkinkan penyair untuk mengekspresikan perasaan, pengalaman, atau pandangan pribadi mereka melalui kata-kata. Dalam puisi "Hutan Jati" karya Rita Oetoro, kita disajikan dengan gambaran yang indah dan melankolis tentang hutan jati. Puisi ini mengundang kita untuk merenungkan keindahan alam dan kontrasnya dengan musim kemarau yang menghantui.

Aroma dan Kenangan: Puisi ini dimulai dengan "aroma menyengat khas dedaunan jati," yang menggambarkan suatu pengenalan yang mendalam dengan hutan jati. Penyair merasakan aroma yang khas, yang menghadirkan kenangan pribadi dan pengalaman di hutan tersebut. Ini adalah pendekatan efektif yang menghubungkan pembaca dengan alam dan membawa kita ke dalam pengalaman penulis.

Kehilangan dan Kecemerlangan: Namun, dalam pindah ke deskripsi hutan jati saat ini, kita mendapati kekosongan dan kesunyian. Penyair menyoroti perubahan yang terjadi di hutan jati tersebut. Yang dulu subur dan hijau kini telah berubah menjadi "batang-batang kecokelatan dan rerantingan meranggas." Ini adalah gambaran yang penuh kontras, yang menggambarkan keindahan yang telah hilang dalam hutan jati.

Musim Kemarau yang Melanda: Penyair menghadirkan gambaran musim kemarau yang tidak menghibur. "Angin menderu kering berdebu di tengah musim kemarau" adalah gambaran yang kuat tentang kondisi gersang dan tandus di hutan. Ini menciptakan nuansa kepedihan dan kekosongan dalam puisi, menggambarkan kerusakan lingkungan yang menghadapi tantangan musim kemarau.

Makna yang Lebih Dalam: Puisi "Hutan Jati" juga dapat diartikan secara lebih mendalam. Selain menggambarkan perubahan fisik dalam hutan jati, puisi ini dapat dianggap sebagai metafora untuk perubahan dan kerusakan yang terjadi dalam alam secara lebih umum. Hal ini menciptakan pesan tentang pentingnya pelestarian alam dan keberlanjutan, serta dampak negatif dari perubahan iklim dan kerusakan lingkungan.

Dalam "Hutan Jati," Rita Oetoro berhasil menciptakan sebuah puisi yang merangkum keindahan alam, kenangan pribadi, dan pemandangan yang melankolis dari hutan jati yang telah berubah. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan kekuatan alam dan perubahan yang terjadi dalam dunia sekitar kita. Ini juga merupakan sebuah pengingat tentang pentingnya menjaga kelestarian alam dan merawat lingkungan untuk generasi mendatang. Rita Oetoro telah berhasil menggambarkan keindahan dan kerusakan alam secara efektif melalui kata-katanya.

Puisi: Hutan Jati
Puisi: Hutan Jati
Karya: Rita Oetoro

Biodata Rita Oetoro:
Rita Oetoro (Rita Cascia Saraswati atau Rita Oey) lahir di Purwokerto, Jawa Tengah, pada tanggal 6 Desember 1943.
© Sepenuhnya. All rights reserved.