Puisi: Kata Burung (Karya Rayani Sriwidodo)

Puisi "Kata Burung" membawa pembaca ke dalam refleksi tentang kebebasan dan keinginan untuk mencari identitas sejati. Rayani Sriwidodo menggambarkan .
Kata Burung

Sayalah si terbang bebas di angkasa
untuk temukan diri
terikat gravitasi

sementara yang berpijak
yang tak kunjung maklum
masih saja ingin jadi burung

Sumber: Horison (November, 1985)

Analisis Puisi:
Puisi "Kata Burung" karya Rayani Sriwidodo adalah karya yang mencerminkan keinginan untuk kebebasan dan pencarian makna hidup. Dalam puisi ini, Rayani menciptakan gambaran tentang kontras antara kebebasan yang dirasakan oleh "si terbang bebas" dengan keinginan "yang berpijak" untuk menjadi burung.

Dua Realitas, Terbang Bebas dan Berpijak: Puisi ini memperkenalkan dua realitas yang berbeda: kebebasan "si terbang bebas di angkasa" dan keterikatan "yang berpijak" yang masih terikat oleh gravitasi dan kenyataan kehidupan sehari-hari. Dua pengalaman ini menciptakan kontras yang kuat dalam pemahaman tentang kebebasan dan keterbatasan.

Mencari Diri dalam Terbang Bebas: "Terbang bebas di angkasa" menjadi metafora untuk pencarian identitas diri. Si penyair mencurahkan semangat petualangannya untuk menemukan dirinya sendiri, meskipun terikat oleh hukum gravitasi yang mengikatnya pada kenyataan hidup.

Terikat Gravitasi sebagai Tantangan: Terikatnya si terbang bebas oleh gravitasi menunjukkan bahwa kebebasan sejati sering kali dihadang oleh hukum alam atau norma sosial. Meskipun demikian, perjuangan untuk melampaui kendala tersebut menjadi bagian dari proses pencarian diri yang sejati.

Pemakluman dan Keinginan Menjadi Burung: Baris "yang tak kunjung maklum" menggambarkan ketidakmengertian atau penolakan dari pihak "yang berpijak" terhadap kebebasan dan keunikan si terbang bebas. Di sisi lain, masih ada keinginan untuk menjadi burung, menunjukkan bahwa hasrat untuk mencari kebebasan tetap tumbuh meskipun terhambat oleh ketidakpahaman.

Konsep Kebebasan dan Mimpi sebagai Motif Sentral: Kebebasan dan keinginan untuk terbang bebas diangkat sebagai motif sentral dalam puisi ini. Kata-kata dan gambaran kebebasan, terbang di angkasa, dan menemukan diri menggambarkan impian dan hasrat untuk meraih kebebasan dalam arti yang lebih luas.

Bahasa Simpel Namun Bermakna: Penggunaan bahasa yang sederhana tetapi bermakna menciptakan kesan kejelasan dalam penyampaian pesan puisi. Kata-kata yang dipilih dengan hati-hati menyampaikan makna tentang kebebasan dan keinginan untuk menjadi diri sendiri.

Puisi "Kata Burung" membawa pembaca ke dalam refleksi tentang kebebasan dan keinginan untuk mencari identitas sejati. Rayani Sriwidodo menggambarkan kontrast antara kebebasan yang diinginkan oleh si terbang bebas dan ketidakmengertian yang dialami oleh "yang berpijak." Puisi ini menjadi seruan untuk merenungkan kebebasan sebagai nilai yang bernilai tinggi dalam pencarian makna hidup.

Rayani Sriwidodo
Puisi: Kata Burung
Karya: Rayani Sriwidodo

Biodata Rayani Sriwidodo:
  • Rayani Lubis lahir di Kotanopan, Tapanuli Selatan, pada tanggal 6 November 1946.
  • Rayani Lubis meniadakan marga di belakang nama setelah menikah dengan pelukis Sriwidodo pada tahun 1969 dan menambahkan nama suaminya di belakang namanya sehingga menjadi Rayani Sriwidodo.
© Sepenuhnya. All rights reserved.