Puisi: Tentang Banda Aceh (Karya Sutan Iwan Soekri Munaf)

Puisi "Tentang Banda Aceh" menggambarkan kerinduan akan masa lalu yang tak akan kembali, namun juga mencoba mengekspresikan kekuatan serta ...
Tentang Banda Aceh


Begitu waktu memaku dalam berita panjang
tak ada lagi bekas sepi yang tertinggal
selain rindu pada pantai yang lengang

Di sini ada seribu kisah terdedah. Dan seribu bayang
dari yang menangkap detik dan jam ke ujung tanggal
sekejap minggu menghalau bulan menuju tahun: Hilang!

Ada lagikah kata yang bisa kita pajang
setelah hasrat pun surut ke balik rindu? Kalimat
bukan lagi harapan setelah beribu mayat
kembali menghampar
sebagaimana kisah perang panjang: Barangkali
tak ada lagi Cut Nyak Dien atau Teuku Umar
yang selalu menatap waktu penuh nyali!

Sesekali ingin waktu kembali
menyambangi kata yang tersisa di sudut hati

Di sini
kembali sepi menjerat mimpi!

Mimpi yang tak pernah kembali
walau sekali!

2008

Analisis Puisi:
Puisi ini merangkai serangkaian kata yang membangkitkan perasaan rindu akan kota Banda Aceh setelah peristiwa besar yang melanda daerah tersebut. Penyair memberikan makna mendalam yang berkisar pada perasaan kehilangan dan harapan akan masa lalu yang tak akan kembali.

Kesedihan dan Kerinduan akan Kehilangan: Puisi ini menyoroti penderitaan dan kehilangan akibat peristiwa besar yang terjadi, kemungkinan merujuk pada tsunami yang melanda Banda Aceh. Penyair merangkai kata-kata untuk menyampaikan kesedihan dan rindu terhadap apa yang hilang.

Keadaan Setelah Bencana: Penyair merangkai kata-kata yang menunjukkan bahwa setelah bencana, tak ada lagi bekas sepi yang tersisa, hanya rindu pada pantai yang dulunya sepi.

Penyesalan dan Harapan yang Hilang: Penyair mempertanyakan apakah kata-kata bisa mengekspresikan situasi yang dialami setelah bencana. Harapan tampaknya surut dengan kehilangan, dan kata-kata tak lagi mampu mencerminkan penderitaan yang sedang dirasakan.

Referensi Sejarah:: Puisi ini merujuk pada sejarah pahlawan-pahlawan Aceh seperti Cut Nyak Dien dan Teuku Umar yang pada masa lalu menatap waktu dengan keberanian. Penyair mungkin ingin menggambarkan betapa kuatnya semangat orang-orang Aceh pada masa lalu.

Puisi "Tentang Banda Aceh" merupakan ungkapan rasa rindu dan kesedihan akan kerugian yang tak tergantikan setelah bencana yang besar. Penyair mencoba menggambarkan kerinduan akan masa lalu yang tak akan kembali, namun juga mencoba mengekspresikan kekuatan serta semangat dari sejarah dan para pahlawan Aceh.

Puisi Tentang Banda Aceh
Puisi: Tentang Banda Aceh
Karya: Sutan Iwan Soekri Munaf

Biodata Sutan Iwan Soekri Munaf:
  • Nama Sebenarnya adalah Drs. Sutan Roedy Irawan Syafrullah.
  • Sutan Iwan Soekri Munaf adalah nama pena.
  • Sutan Iwan Soekri Munaf lahir di Medan pada tanggal 4 Desember 1957.
  • Sutan Iwan Soekri Munaf meninggal dunia di Rumah Sakit Galaxy, Bekasi, Jawa Barat pada hari Selasa tanggal 24 April 2018.
© Sepenuhnya. All rights reserved.