Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Cintaku Tumbuh dengan Lambat (Karya Trisno Soemardjo)

Puisi "Cintaku Tumbuh dengan Lambat" karya Trisno Soemardjo mengajak pembaca untuk merenungkan proses alami dalam perkembangan cinta dan rindu ...
Cintaku Tumbuh dengan Lambat

Cintaku tumbuh dengan lambat,
tapi bila sudah berakar, dia menetap.

Rinduku tumbuh dengan lambat,
tapi bila sudah turun, dia mengendap.

Matahari timbul dengan mendadak,
tapi bila bercahaya, sinarnya menetap.

Bulanku timbul dengan mendadak,
tapi bila bercahaya, sinarnya menetap.

Bintang-bintangku kulontarkan jauh-jauh ......
terpancang di langit, mereka menetap.

Dan jika jatuh, mereka akan lenyap
dalam malamku, tenggelam dalam gelap.

28 Februari 1969

Sumber: Horison (Juni, 1969)

Analisis Puisi:

Puisi "Cintaku Tumbuh dengan Lambat" karya Trisno Soemardjo adalah sebuah karya yang menggambarkan proses perlahan namun pasti dalam berkembangnya cinta dan rindu.

Perlambatan Dalam Pertumbuhan Cinta: Puisi ini menyoroti bahwa cinta sejati tidaklah datang secara instan, melainkan tumbuh dengan perlahan. Metafora pertumbuhan lambat cinta menggambarkan proses yang alami dan terkadang memerlukan waktu untuk berkembang dan memperkuat akarnya.

Ketetapan Setelah Berkembang: Meskipun cinta dan rindu tumbuh dengan lambat, ketika mereka akhirnya mengakar, mereka menetap dengan kuat. Ini menunjukkan bahwa cinta yang dibangun secara perlahan memiliki fondasi yang kokoh dan langgeng.

Pembanding dengan Fenomena Alam: Penyair menggunakan perbandingan dengan fenomena alam seperti matahari, bulan, dan bintang untuk menggambarkan sifat-sifat cinta dan rindu. Matahari, bulan, dan bintang yang muncul secara mendadak namun kemudian menetap menggambarkan sifat-sifat abadi dari perasaan cinta dan rindu yang telah tumbuh.

Kehilangan dan Kekuatan dalam Kegelapan: Meskipun bintang-bintang dapat lenyap dan tenggelam dalam kegelapan malam, kekuatan mereka tetap terpancar meski dalam situasi yang gelap. Hal ini mencerminkan kekuatan cinta dan rindu yang tetap ada meskipun menghadapi tantangan dan kegelapan.

Melalui puisi ini, Trisno Soemardjo mengajak pembaca untuk merenungkan proses alami dalam perkembangan cinta dan rindu serta kekuatan yang ada di dalamnya. Dengan menggunakan gambaran alam yang kuat, puisi ini menggambarkan keindahan dan ketahanan cinta yang tumbuh dengan perlahan namun berakar kuat.

Puisi Trisno Soemardjo
Puisi: Cintaku Tumbuh dengan Lambat
Karya: Trisno Soemardjo

Biodata Trisno Soemardjo:
  • Trisno Soemardjo (dieja Trisno Sumarjo) lahir pada tanggal 6 Desember 1916 di Surabaya.
  • Trisno Sumardjo meninggal dunia pada tanggal 21 April 1969 (pada usia 52 tahun) di Jakarta.
  • Trisno Sumardjo adalah salah satu Sastrawan Angkatan 1945.
© Sepenuhnya. All rights reserved.