Puisi: Sebuah Potret Dunia Ketiga (Karya Soni Farid Maulana)

Puisi || Sebuah Potret Dunia Ketiga || Karya || Soni Farid Maulana ||
Sebuah Potret Dunia Ketiga


Benar. Pemandangan di sini cukup mendebarkan
yang dulu menenangkan pikiran dan perasaan,
kini memusingkan kepala; bagai ulah
perempuan telanjang, menjemur diri di pantai. Kakinya
yang indah, sekali-kali dijilat ombak
di bawah matahari yang berkobar meludahi dunia
teramat tua berputar di atas punggung kerbau.

Haruskah aku mengucap selamat tinggal
pada laut dan garam yang lengket di tubuh mungil itu.
Pada neraka hijau yang berkilauan di teteknya yang gembur
aku temukan jiwaku yang bengkok seperti sekop butut,
tergolek di gudang tua yang pengap, kotor, dan berdebu.

Aku sapa burung-burung yang terbang
mencari pohon kehidupan.
Hutan yang datang hutan yang pergi
berubah warna dan rupa. Sungai bukan lagi
tempatku bercengkrama dengan ikan-ikan. Alirannya,
mengaduh pedih disilet limbah industri;
bagai jerit petani yang melelang dagangannya
dengan harga teramat murah tanpa perhitungan
biaya produksi di tengah-tengah 
arus zaman yang suram oleh esok hari.

Matahari terasa dingin dalam kalbuku,
aku menggigil dan beku oleh cuaca tropika
yang sari madunya dihisap habis
perempuan telanjang, berbaring di pantai,
menawarkan pesona dunia pertama. Menggoda
setiap kalbu yang dilimpahi cahaya Muhammad.
Kini dengan alif-Nya
yang merasuki akal sehatku: aku tentang
kehendak hitam perempuan telanjang yang buas
menatap alam hijau. Menelannya pelan-pelan.
O pesona dunia ketiga diam-diam hangus sudah
dibakar nyala api peradaban dunia pertama
yang liar dan bengis.


1987

Sumber: Kita Lahir Sebagai Dongengan (2000)

Soni Farid Maulana
Puisi: Sebuah Potret Dunia Ketiga
Karya: Soni Farid Maulana

Biodata Soni Farid Maulana:
  • Soni Farid Maulana lahir pada tanggal 19 Februari 1962 di Tasikmalaya, Jawa Barat.
  • Soni Farid Maulana meninggal dunia pada tanggal 27 November 2022 (pada usia 60 tahun) di Ciamis, Jawa Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.