Puisi: Kapal di Pelabuhan (Karya Linus Suryadi AG) Kapal di Pelabuhan Bertambatan kapal-kapal di pelabuhan Buang sauh. Bongkar barang muatan Dan para kelasi bo…
Puisi: Solitude (Karya Acep Zamzam Noor) Solitude Dekat gelombang yang terus mengucapkan namamu Aku lupa jejak bulan yang dulu menerangi jalanku Seribu tombak melesat dari obor-obor…
Puisi: Dunia Semata Wayang (Karya Iman Budhi Santosa) Dunia Semata Wayang Memburu anak semata wayang rindu berganti ibu bertarung sungguh demi selendang sampai tua minta ditunggu bahu kekar, senyum mawar…
Puisi: Ketika Engkau Bersembahyang (Karya Emha Ainun Nadjib) Ketika Engkau Bersembahyang Ketika engkau bersembahyang Oleh takbirmu pintu langit terkuakkan Partikel udara dan ruang hampa bergetar Bersama-sama me…
Puisi: Suara dari Rumah-Rumah Miring (Karya Wiji Thukul) Suara dari Rumah-Rumah Miring di sini kamu bisa menikmati cicit tikus di dalam rumah miring ini kami mencium selokan dan sampan bagi kami setiap hari…
Puisi: Timor Timur (Karya F. Rahardi) Timor Timur (1) Seorang gadis Portugis menangis air matanya tumpah di jalanan debu menggumpal batu pecah, retak-retak dan berdarah Seorang wartawan …
Puisi: Mula-Mula (Karya Mustofa Bisri) Mula-Mula Mula-mula mereka beri aku nama Lalu dengan nama itu Mereka belenggu tangan dan kakiku. 1987 Sumber: Ohoi (1988) Analisis Puisi …
Puisi: Catatan Harian (Karya Wiji Thukul) Catatan Harian Setiap hari mengulur waktu mengulur waktu bikin alasan begini begitu pembenaran pembenaran membenarkan diam…
Puisi: Sajak Anak-Anak (Karya Wiji Thukul) Sajak Anak-Anak anak-anak kecil bermain di jalan-jalan kehilangan tanah lapang pohon tumbang tembok didirikan kiri kanan menyempit anak-anak terhimpi…
Puisi: Aku Lebih Suka Dagelan (Karya Wiji Thukul) Aku Lebih Suka Dagelan di radio aku mendengar berita katanya partisipasi politik rakyat kita sangat menggembirakan tapi kudengar dari mulut seorang k…
Puisi: Catatan Suram (Karya Wiji Thukul) Catatan Suram kucing hitam jalan pelan meloncat turun dari atap tiga orang muncul dalam gelap sembunyi menggenggam besi kucing hita…
Puisi: Sajak Bapak Tua (Karya Wiji Thukul) Sajak Bapak Tua bapak tua kulitnya coklat dibakar matahari kota jidatnya berlipat-lipat seperti sobekan luka pipinya gosong disapu angin panas tenaga…
Puisi: Untuk D (Karya Wiji Thukul) Untuk D kopi tinggal ampas asbak penuh puntung bibir pecah habis muntah-muntah mari pulang saja sebelum tipu-menipu tambah seru malam makin beku aku …