Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: O, Manusia (Karya A. M. Dg. Myala)

Puisi "O, Manusia" karya A. M. Dg. Myala merupakan sebuah penggalian terhadap hakikat hidup manusia dan hubungannya dengan alam, Tuhan, serta ...
O, Manusia


Umpama malam selalu malam
Ataupun siang selalu siang
Dapatkah insan menguasai alam
Insyaf di emas yakin di loyang?

Umpama Tuhan tiada ada
Ataupun insan hidup tak mati
Dapatkan kekal ‘kan mayapada
Senang sentosa segala hati?

O, Manusia, tiada kenyang
Sebelum merasai lapar dahulu!
O. Pemuda, tiada senang
Sebelum menderita susah dahulu!

O, Diriku, tiada menang
Sebelum berjuang kita dahulu!

Sumber: Pujangga Baru (1941)

Analisis Puisi:
Puisi "O, Manusia" karya A. M. Dg. Myala merupakan sebuah penggalian terhadap hakikat hidup manusia dan hubungannya dengan alam, Tuhan, serta perjalanan hidup yang penuh dengan perjuangan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang realitas hidup dan keberadaan manusia.

Pertanyaan Filosofis: Puisi ini mengawali dengan serangkaian pertanyaan filosofis yang merangsang pemikiran. Pertanyaan-pertanyaan ini mencakup aspek-aspek fundamental tentang keseharian manusia, seperti waktu (malam dan siang), pengendalian diri atas alam, keyakinan akan Tuhan, dan aspirasi menuju kebahagiaan.

Kontras dan Perspektif: Puisi ini menggunakan kontras antara elemen-elemen seperti malam dan siang, Tuhan dan manusia, kenyang dan lapar, senang dan susah, menang dan berjuang. Kontras ini menggambarkan dualitas dalam kehidupan manusia dan kompleksitasnya. Puisi ini mendorong refleksi terhadap ketidakpastian dan variasi hidup.

Pertalian Manusia dengan Alam: Puisi ini menunjukkan pertalian manusia dengan alam sebagai cerminan akan keterbatasan dan ketergantungan manusia pada lingkungan sekitarnya. Upaya manusia menguasai alam dan aspirasi atas kemakmuran ditanyakan dalam konteks ketidakpastian alam.

Pemahaman tentang Tuhan: Puisi ini juga mengangkat pertanyaan tentang keberadaan Tuhan dan penerimaan akan kodrat ketuhanan. Pertanyaan ini mengeksplorasi makna keberagamaan dan ketergantungan manusia terhadap kehendak Tuhan dalam perjalanan hidupnya.

Perjuangan dan Makna Hidup: Puisi ini menggambarkan kebermaknaan hidup melalui perjuangan. Manusia, pemuda, dan diri sendiri digambarkan sebagai pelaku yang harus berjuang, menderita, dan mengalami kesulitan sebelum meraih kenyamanan, kebahagiaan, atau kemenangan. Puisi ini menekankan pentingnya perjuangan sebagai bagian integral dari pengalaman manusia.

Puisi "O, Manusia" karya A. M. Dg. Myala adalah karya sastra yang menggali esensi kehidupan manusia dalam berbagai aspeknya. Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengundang refleksi dan merenung, puisi ini mendorong pembaca untuk memahami makna hidup, hubungan manusia dengan alam dan Tuhan, serta arti dari perjuangan dan penderitaan dalam meraih tujuan. Melalui penggunaan kontras dan pertanyaan filosofis, puisi ini menyuguhkan pandangan yang dalam tentang hakikat hidup manusia.

Puisi: O, Manusia
Puisi: O, Manusia
Karya: A. M. Dg. Myala

Biodata A. M. Dg. Myala:
  • A. M. Dg. Myala (atau Abdul Muin Daeng Myala) adalah salah satu sastrawan Indonesia Angkatan Pujangga Baru.
  • A. M. Dg. Myala lahir di Makassar pada tanggal 2 Januari 1909.
  • Selain menggunakan nama A. M. Dg. Myala, dalam dunia sastra, Abdul Muin Daeng Myala juga pernah menggunakan A. M. Thahir.
© Sepenuhnya. All rights reserved.