Parang Tritis
siapa yang meniup bara
di dinding-dinding kamar yang menyala
dan kau tak henti menawariku siluet
yang menari-nari di pusaran waktu
tak henti kau tabuh gendang bertalu-talu
bibirmu seperti bayonet para serdadu
mengkilat dan tak malu
menunggu sempurnanya kenangan berlalu
seperti siang tadi di pantai parang tritis
kau terus saja berlari
mengejar bait-bait puisiku
yang tak pernah kau pahami.
