Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Bila Hujan (Karya A. Munandar)

Puisi "Bila Hujan" karya A. Munandar mengekspresikan kerinduan, kesedihan, dan perasaan yang mendalam saat hujan turun.
Bila Hujan

Bila hujan tak sempat menawar pilu
        izinkan aku menitip duka padamu.
Bawalah ke ujung timur
        sebab rindu bermuara dari kursi taman itu.

23 April 2019

Analisis Puisi:

Puisi "Bila Hujan" karya A. Munandar mengekspresikan kerinduan, kesedihan, dan perasaan yang mendalam saat hujan turun. Dalam kata-kata yang singkat, puisi ini menyampaikan seolah ada ikatan emosional antara hujan dan penulis.

Rindu dan Kesedihan: Puisi ini terkesan puitis, merujuk pada perasaan kerinduan dan kesedihan yang dihadapi oleh penulis. Hujan disandingkan dengan perasaan sedih, menggambarkan ketidakmampuan hujan untuk meredakan atau menghapus duka yang dirasakan penulis.

Permohonan terhadap Hujan: Penulis mengungkapkan permintaan atau harapannya. Permintaan itu diungkapkan melalui harapan bahwa seseorang bisa membawa pesan itu ke ujung timur.

Kesederhanaan dan Puitis: Meskipun puisi ini singkat, ia menyampaikan perasaan mendalam dan kerinduan yang memengaruhi penulis. Melalui hujan, penulis merasa terhubung dengan sebuah kerinduan yang bersarang di sebuah kursi taman di ujung timur.

Puisi ini adalah ekspresi dari rasa kerinduan dan kesedihan yang terjalin erat dengan hujan, dan mengandung permohonan agar seseorang bisa membawa dukanya pada tempat yang diidamkan oleh penulis. Dalam ketidakmampuan hujan menghapus pilu, penulis menyalurkan harapannya pada elemen alam ini sebagai perantara dalam mengekspresikan rindu yang mendalam.

A. Munandar
Puisi: Bila Hujan
Karya: A. Munandar
© Sepenuhnya. All rights reserved.